NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di India meninggal dua jam setelah tabung oksigen miliknya diberikan ke pasien VIP.
Video yang beredar di Agra, Negara Bagian Uttar Pradesh, itu menunjukkan seorang pria memohon dan menangis di depan polisi.
Lelaki bernama Anmol Goyal itu berlutut dengan tangan menangkup sembari meminta penegak hukum agar tak mencabut oksigen perempuan yang adalah ibunya.
Baca juga: Corona di India Renggut Banyak Nyawa, Badan Industri pun Desak Pembatasan Ekonomi
"Ibu saya bakal mati jika kalian mencabut oksigennya," kata Goyal dalam insiden yang terjadi pada Selasa (27/4/2021) malam waktu setempat.
Dia dan adiknya disebut menyediakan sendiri tabung bagi ibunya, dan menyediakannya ke bangsal Covid-19.
???? ???? ??? ??? ?????... A man cried and begged policemen not to take away the oxygen cylinder he arranged for his mother in critical condition.
The cylinder was reportedly confiscated from private hospital in Agra to supply it for a VIP. (1/2) pic.twitter.com/OHjR5Xvhcj
— Deepak-Lavania (@dklavaniaTOI) April 28, 2021
Namun, dilaporkan Times of India, tabung itu langsung direbut polisi dan diberikan ke pasien yang masuk daftar VIP.
Kepolisian Agra membantah insiden itu. "Tabung itu sudah kosong. Kami tarik karena bakal diisi ulang."
Dilansir Daily Mail, Jumat, kejadian memilukan itu terjadi saat "Negeri Bollywood" menghadapi gelombang kedua virus corona.
Pada Minggu (2/5/2021), negara di Asia Selatan mencatatkan rekor baik dalam jumlah kasus maupun kematian harian.
Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Tsunami Covid-19 di India | Kecelakaan Fatal Kapal Selam di Seluruh Dunia
Kemarin, India melaporkan lebih dari 400.000 kasus dengan korban meninggal virus corona mencapai 3.689 orang.
Krematorium di kota besar seperti Delhi dan Mumbai tak henti-hentinya membakar jenazah korban Covid-19.
Di rumah sakit, aparat harus menjaga persediaan oksigen agar masyarakat tak menjarah dan membawanya ke kerabat mereka.
Meski negara seperti AS dan Inggris sudah memberikan bantuan, terdapat kekhawatiran oksigen dan ranjang perawatan bakal penuh.
Baca juga: AS: Covid-19 di India Makin Parah, Lockdown Harus Segera Dilakukan
Orang-orang pun mati di jalanan, dengan pasien membludak hingga terpaksa dirawat di luar rumah sakit.
Dalam gambar yang bersirkulasi di media sosial, nampak jenazah korban corona ditumpuk di dalam ambulans di kota Beed, Maharashtra.
Kepala distrik Ravindra Jagtap mengakui, hanya ada dua ambulans untuk membawa mayat korban ke krematorium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.