Gempa M 6,8 Guncang Jepang, Tidak Berisiko Tsunami

ISHINOMAKI, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang pantai timur laut Jepang pada Sabtu (1/5/2021), tetapi tidak berisiko tsunami.

Sedikitnya tiga orang terluka akibat gempa hari ini, yang berupa guncangan kuat di sepanjang pantai timur dan turut terasa di Tokyo.

Tidak ada laporan langsung tentang kerusakan besar akibat gempa Jepang ini, kata media lokal yang dikutip AFP.

Baca juga: 10 Tahun Berhenti, Jam Berusia 1 Abad Berdetak Lagi Setelah Diguncang Gempa

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan, pusat gempa berada di kedalaman 47 kilometer Pasifik, kota Ishinomaki prefektur Miyagi, dekat pusat gempa dan tsunami dahsyat 2011 yang menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Badan meteorologi Jepang pada Sabtu mengatakan, tidak ada risiko tsunami.

Namun seorang petugas badan tersebut memperingatkan, gempa susulan mungkin bisa melanda wilayah itu dalam waktu sekitar seminggu.

Ia menambahkan, cuaca buruk diperkirakan dapat memicu tanah longsor menyusul gempa Jepang terkini.

Baca juga: Gempa Jepang M 7,2 di Miyagi, Peringatan Tsunami 1 Meter, Tak Ada Korban Jiwa

Sementara itu dua orang luka ringan akibat pecahan kaca jendela di stasiun Onagawa, Miyagi, kata tv NHK.

NHK juga melaporkan seorang nenek berusia 80 tahun dirawat di rumah sakit setelah jatuh di supermarket Fukushima.

Operator kereta api lokal menangguhkan layanan, kata NHK, sedangkan lift berhenti beroperasi di beberapa gedung di Miyagi.

Operator PLTN Fukushima, TEPCO, mengatakan tidak akan kelainan di fasilitas yang rusak pada 2011 itu akibat gempa hari ini.

Baca juga: 3 Gempa Paling Mematikan di Jepang

"Operasi berjalan seperti biasa," kata juru bicara TEPCO Koichiro Shiraki kepada AFP.

Gempa Jepang sebelumnya terjadi pada Maret berkekuatan 7,2 magnitudo kemudian direvisi menjadi 6,9.

Otoritas Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami tetapi tidak ada kerusakan di garis pantai.

Wilayah itu juga diguncang gempa kuat pada Februari yang melukai puluhan orang. Pakar meteorologi mengatakan itu adalah gempa Jepang susulan dari gempa 2011.

Baca juga: Kenapa Jepang Sering Mengalami Gempa Bumi?