Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kengerian Covid-19 di India: Jenazah Ibu Dibawa Anaknya Pakai Sepeda Motor

Kompas.com - 29/04/2021, 11:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Jenazah seorang ibu di India dilaporkan diangkat anaknya ke sepeda motor, potret kengerian Covid-19 di sana.

Dalam video yang beredar, nampak mayat perempuan itu diapit si anak dan kerabat, saat mereka berangkat ke krematorium.

Berdasarkan video yang diunggah seorang polisi, pria itu mengungkapkan ibunya meninggal karena terinfeksi virus corona.

Baca juga: Kengerian Covid-19 di India: Seorang Ibu Dibuang Anaknya di Jalanan

Si anak menuturkan, dia terpaksa menaikkan jenazah si ibu ke sepeda motor karena tidak ada ambulans yang datang.

Media lokal melaporkan, perempuan itu diidentifikasi bernama G Chenchu, berusia 50 tahun dan berasal dari desa Killoyi.

Times of India memberitakan, anaknya Narendra dan menantunya, Ramesh, awalnya membawanya ke Rumah Sakit Neelaman di Palasa.

Chenchu sempat mendapat diagnosis. Namun, dia diketahui meninggal dengan konfirmasi positif terinfeksi Covid-19.

Keluarga Chenchu kemudian mencoba membawanya ke desa mereka untuk dimakamkan, yang jaraknya 15 kilometer.

Namun karena tidak ada ambulans, mayat Chenchu terpaksa diapit oleh Narendra dan Ramesh di sepeda motor.

Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Jenazah Ayah Diikat Anaknya di Atas Mobil

Insiden itu merupakan kabar memilukan lain yang terjadi di India, saat gelombang kedua virus corona menerjang.

Dilansir Daily Mirror Rabu (28/4/2021), "Negeri Bollywood" mencatatkan lebih dari 200.000 korban meninggal.

Namun banyak pakar yakin, angka kematian negara berpopulasi 1,3 miliar itu jauh lebih tinggi dari yang diberikan pemerintah.

Dalam foto maupun video beberapa pekan terakhir, nampak masyarakat mengantre untuk mendapatkan oksigen.

Baca juga: Kengerian Covid-19 di India, Pasangan Pengantin Baru Dikremasi Bersama Ratusan Korban Meninggal Lain

Kemudian kremasi massal jasad korban Covid-19 memperlihatkan betapa mengerikannya gelombang kedua tersebut.

Perdana Menteri Narendra Modi menerima serangan kritik karena dinilai tidak becus dalam menangani pandemi.

Selain itu, dia dikecam karena tetap menyelenggarakan hajatan politik dan mengizinkan perhelatan festival keagamaan di tengah wabah.

Dampaknya, negara-negara pun menyerukan janji akan membawa bantuan sebanyak mungkin ke negara Asia Selatan tersebut.

Baca juga: Cara Ekspatriat Kabur dari Tsunami Covid-19 India: Carter Jet Pribadi ke UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-765 Serangan Rusia ke Ukraina: Kuleba ke India | Pemadaman Listrik Darurat

Rangkuman Hari Ke-765 Serangan Rusia ke Ukraina: Kuleba ke India | Pemadaman Listrik Darurat

Global
Ukraina Berlakukan Pemadaman Listrik Darurat Usai Diserang Rudal Rusia

Ukraina Berlakukan Pemadaman Listrik Darurat Usai Diserang Rudal Rusia

Global
99 Rudal dan Drone Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina

99 Rudal dan Drone Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina

Global
Menlu Ukraina Kunjungi India, Negara Sekutu Rusia

Menlu Ukraina Kunjungi India, Negara Sekutu Rusia

Global
Panglima Ukraina: Rusia Unggul 6 Kali Lipat di Garis Depan

Panglima Ukraina: Rusia Unggul 6 Kali Lipat di Garis Depan

Global
Paus Fransiskus Tiba-tiba Batal Hadiri Prosesi Jalan Salib

Paus Fransiskus Tiba-tiba Batal Hadiri Prosesi Jalan Salib

Global
[POPULER GLOBAL] Mahasiswi Indonesia Meninggal di Jerman | UNESCO Setuju Usul Indonesia

[POPULER GLOBAL] Mahasiswi Indonesia Meninggal di Jerman | UNESCO Setuju Usul Indonesia

Global
Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com