Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT ASEAN Rampung, Jenderal Min Aung Hlaing Tak Menolak Bantuan Kemanusiaan

Kompas.com - 25/04/2021, 09:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam KTT ASEAN, para pemimpin Asia Tenggara menekan pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing untuk mengakhiri kekerasan.

KTT ASEAN alias Asean Leaders’ Meeting tersebut digelar di Jakarta, Indonesia, pada Sabtu (24/4/2021).

Pertemuan tingkat tinggi tersebut merupakan perjalanan luar negeri pertama Min Aung Hlaing sebagai pemimpin junta militer setelah melakukan kudeta militer pada 1 Februari.

Baca juga: Media Asing Sorot Hasil KTT ASEAN untuk Konflik Myanmar di Jakarta

Melansir BBC, Min Aung Hlaing mendengar seruan dari para pemimpin Asia Tenggara agar pasukannya berhenti membunuh pengunjuk rasa dan membebaskan tahanan politik.

Sejak militer mengambil alih kekuasaan dari tangan sipil pada 1 Februari, lebih dari 700 orang tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar dan ribuan orang ditahan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah KTT ASEAN menyatakan, para pemimpin dan menteri luar negeri dari 10 anggota ASEAN telah menyepakati lima poin konsensus.

Di antara poin konsensus tersebut adalah penghentian kekerasan dan membuka dialog antara militer dan pemimpin sipil.

Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Muhyiddin Yassin Sebut Myanmar Mau Hentikan Kekerasan

Proses dialog akan diawasi oleh utusan khusus ASEAN yang juga akan berkunjung dengan seorang delegasi. ASEAN juga menawarkan bantuan kemanusiaan.

Konsensus tersebut disambut baik oleh pemerintah bayangan Myanmar alias Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang baru dibentuk.

NUG terdiri atas tokoh-tokoh pro-demokrasi, perwakilan dari kelompok etnik bersenjata, dan mantan anggota pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Setelah KTT ASEAN usai, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan Min Aung Hlaing tidak menentang kunjungan delegasi ASEAN atau bantuan kemanusiaan.

Baca juga: ASEAN Akan Fasilitasi Solusi Damai untuk Kepentingan Rakyat Myanmar

"Dia (Min Aung Hlaing) mengaku mendengar kami, dia akan menerima poin-poin yang dianggapnya berguna,” kata Lee Hsien Loong.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin juga menyerukan pembebasan para tahanan politik, tanpa syarat.

Muhyiddin menuturkan, situasi menyedihkan di Myanmar harus segera dihentikan.

Sementara itu di Myanmar, para demonstran tetap menggelar aksi memukuli panci dan wajan dan memegang tanda protes.

Aksi demonstrasi juga diadakan di kota-kota utama Myanmar tetapi belum ada laporan kekerasan.

Baca juga: Jokowi: ASEAN Capai Konsensus Konflik Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com