Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di India Mengganas, Pemerintah Bungkam Suara Kritis

Kompas.com - 25/04/2021, 05:43 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com – Pemerintah India meminta Twitter untuk menghapus puluhan twit yang mengkritik penanganan wabah virus corona di India.

Permintaan tersebut dilontarkan pemerintah India setelah negara tersebut mencatatkan rekor terburuk jumlah kasus Covid-19 dalam sehari.

Akibatnya, banyak orang termasuk politikus dan anggota parlemen lokal mengkritik penanganan pemerintah mengenai Covid-19 di India.

Baca juga: Krisis Covid-19 India Makin Parah, China dan AS Siap Kirim Bantuan

Twitter lantas menangguhkan beberapa twit setelah pemerintah India melakukan pengajuan hukum, seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters pada Sabtu.

Pemerintah membuat perintah darurat untuk menyensor twit, ungkap Twitter di database Lumen, sebuah proyek Universitas Harvard.

Dalam pengajuan hukum pemerintah, tertanggal 23 April dan diungkapkan di Lumen, ada 21 twit yang diminta untuk dihapus.

Di antara twit tersebut, ada yang berasal dari seorang anggota parlemen bernama Revnath Reddy, seorang menteri di negara bagian Benggala Barat bernama Moloy Ghatak, dan seorang filmmaker bernama Avinash Das.

Pemerintah India melakukan pengajuan hukum di bawah payung Undang-Undang Teknologi Informasi tahun 2000 sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: India Lengah, Tidak Gencar Vaksinasi Saat Kasus Covid-19 Turun

"Saat kami menerima permintaan hukum yang sah, kami meninjaunya berdasarkan Peraturan Twitter dan hukum setempat," kata juru bicara Twitter dalam pernyataan yang dikirim melalui e-mail.

"Jika konten melanggar aturan Twitter, konten tersebut akan dihapus dari layanan. Jika ditetapkan sebagai ilegal di yurisdiksi tertentu, tetapi tidak melanggar aturan Twitter, kami dapat menangguhkan akses ke konten tersebut hanya di India," sambung juru bicara itu.

Juru bicara itu mengonfirmasi, Twitter telah memberi tahu pemegang akun secara langsung bahwa perusahaan media sosial itu telah menangguhkan konten mereka.

Twitter juga memberitahu akun yang bersangkutan bahwa langkah tersebut merupakan perintah hukum yang berkaitan dengan twit mereka.

Baca juga: Bersenjatakan Obor, Warga di India Ramai-ramai Usir Covid-19

Situs berita TechCrunch melaporkan, Twitter bukanlah satu-satunya platform media sosial yang terpengaruh oleh pengajuan hukum dari pemerintah India.

Sementara itu, sejumlah rumah sakit kewalahan dan meminta pasokan oksigen pada Sabtu karena infeksi virus corona di India melonjak drastis.

India berada dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi yang mengamuk, mencatatkan rekor dengan jumlah kasus harian terbanyak selama tiga hari berturut-turut.

Jumlah kasus Covid-19 di India melebihi 16 juta kasus, kata Kementerian Kesehatan India pada Sabtu. Kematian akibat Covid-19 sebanyak 189.544 jiwa.

Baca juga: Kasus Covid-19 di India Terus Melejit, Kampanye Politik Justru Digelar Tanpa Protokol Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Pentingnya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Pentingnya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com