Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona di India Memburuk, Banyak Pasien Kini Berusia Muda

Kompas.com - 23/04/2021, 10:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 India semakin memburuk, dan pasiennya sekarang banyak yang berusia muda.

Beberapa dokter menduga orang-orang di bawah usia 45 tahun rentan tertular karena pergi bekerja dan sering makan di luar, tetapi tidak ada bukti pastinya.

Anak-anak muda itu juga bisa lebih rentan terhadap varian mutasi ganda baru, yang ditemukan pada 60 persen sampel di Maharashtra, negara bagian dengan dampak corona di India terparah.

Baca juga: Covid-19 di India Makin Gawat, Lampaui 300.000 Kasus dalam Sehari

Negara berpenduduk 1,3 miliar ini sedang dilanda gelombang baru yang mencatatkan 1 juta kasus Covid-19 dalam seminggu. Otoritas setempat pun kelabakan.

Di negara dengan 65 persen penduduknya berusia di bawah 35 tahun itu, ada kekhawatiran yang semakin besar tentang dampaknya terhadap kaum muda.

Petugas medis mengambil sampel dari swab mulut seorang pria muda yang tes Covid-19, sementara orang-orang lainnya mengantre giliran tes di sebuah rumah sakit Hyderabad, India, pada Senin (19/4/2021).AP PHOTO/MAHESH KUMAR A Petugas medis mengambil sampel dari swab mulut seorang pria muda yang tes Covid-19, sementara orang-orang lainnya mengantre giliran tes di sebuah rumah sakit Hyderabad, India, pada Senin (19/4/2021).
Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal mengatakan, 65 persen pasien baru Covid-19 India sekarang berusia di bawah 45 tahun.

Badan penelitian medis India tidak memiliki rincian demografi kasusnya, tetapi dokter di kota-kota besar memastikan ada lebih banyak pasien muda yang datang ke rumah sakit.

"Kami juga melihat anak-anak di bawah usia 12 dan 15 tahun dirawat dengan gejala pada gelombang kedua," kata Khusrav Bajan konsultan di Mumbai's PD Rumah Sakit Nasional Hinduja, dan anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra.

"Tahun lalu praktis tidak ada anak-anak," lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Penularan Covid-19 di India Capai Tingkat Harian Tertinggi, Apa yang Bisa Dipelajari?

Kerabat pasien meninggal Covid-19 tak kuasa menahan kesedihannya di luar rumah sakit Lok Nayak Jaiprakash Narayan, New Delhi, India, pada Rabu (21/4/2021). India mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi yaitu 314.000 pada Kamis (22/4/2021).AP PHOTO Kerabat pasien meninggal Covid-19 tak kuasa menahan kesedihannya di luar rumah sakit Lok Nayak Jaiprakash Narayan, New Delhi, India, pada Rabu (21/4/2021). India mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi yaitu 314.000 pada Kamis (22/4/2021).
Di negara bagian Gujarat, ahli paru Amit Dave mengatakan, orang-orang usia muda mengalami keparahan yang meningkat dari virus corona di paru-paru, jantung, dan ginjal mereka.

Negara-negara bagian di seluruh India juga melaporkan peningkatan serupa pada pasien muda.

Di Bangalore misalnya yang merupakan pusat IT, pada awal April 58 persen pasien berusia di bawah 40 tahun, naik 46 persen dibandingkan tahun lalu, menurut data Covid19india.org.

Awal tahun ini India mengira sudah mengalahkan pandemi dan memulai vaksinasi massalnya.

Masker wajah dan social distancing mulai ditinggalkan, dengan kerumunan orang berbondong-bondong ke festival keagamaan dan kampanye pemilu.

Baca juga: Video Ribuan Orang Ikut Ritual di Sungai Gangga, Ratusan Positif Covid-19 Setelahnya

Otoritas setempat lalu memberlakukan lockdown akhir pekan dan jam malam untuk membendung penyebaran virus corona di India.

Namun para profesional medis mengatakan, upaya vaksinasi yang lamban di India dan terbatas untuk usia di atas 45 tahun juga harus dibuka untuk semua orang.

"Saat ini kaum muda membutuhkan (vaksin) lebih banyak... Saya melihat setiap hari orang-orang berusia awal 30-an dirawat di rumah sakit," kata apoteker Muzammil Ahmed (25) kepada AFP, tentang lonjakan kasus Covid India.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com