Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu di Garis Depan Perang

Kompas.com - 21/04/2021, 07:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (20/4/2021) mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu di Ukraina timur yang dilanda perang.

Zelensky menekankan pembicaraan damai, karena jutaan nyawa dipertaruhkan untuk pertempuran baru dalam konflik Rusia-Ukraina.

Tawaran untuk pembicaraan damai datang setelah gejolak dalam bentrokan antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia yang mengendalikan wilayah di timur negara tersebut. Kekhawatiran meningkat akan perang semakin membara.

Baca juga: Meski Terus Diserang Rusia, Ukraina Tidak Akan Membalas

Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan bahwa negosiator Ukraina dan Rusia baru-baru ini membahas rencana para pejabat untuk melakukan perjalanan ke garis depan konflik untuk menilai situasinya.

"Saya siap untuk melangkah lebih jauh dan mengundang Anda (Putin) untuk bertemu di bagian mana pun di Donbass Ukraina di mana perang sedang berlangsung," ujar Zelensky seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (20/4/2021). 

Presiden Zelensky, dipilih pada 2019 dengan janji untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, menuduh Rusia berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian saat mengumpulkan pasukan di perbatasan Ukraina.

"Sejumlah besar tentara Rusia terkonsentrasi di dekat perbatasan kami," katanya.

"Secara resmi, Rusia menyebut ini latihan militer. Secara tidak resmi, seluruh dunia menyebut ini pemerasan," ucapnya.

Baca juga: Menlu Ukraina: Tentara Kami Tewas Ditembaki Sniper Rusia

"Presiden Rusia pernah berkata bahwa jika perkelahian tidak dapat dihindari, Anda harus menyerang terlebih dahulu," lanjutnya.

Namun, Zelensky berpendapat bahwa setiap pemimpin harus memahami bahwa perkelahian yang tidak terhindari hanya akan menciptakan perang nyata dan merenggut jutaan nyawa manusia.

Ukraina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, baru-baru ini membunyikan peringatan atas ketegangan baru dan menuduh Rusia mengerahkan puluhan ribu personel militer di perbatasan utara dan timur negara bekas Soviet itu.

Uni Eropa (UE) pada Senin (19/4/2021), memperkirakan jumlah pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina ada lebih dari 100.000, selama pembicaraan dengan menteri luar negeri Ukraina.

Hal itu kemudian mendorong negara-negara Barat untuk menyerang Rusia dengan paket sanksi ekonomi yang lebih dalam atas konflik Rusia-Ukraina tersebut.

Baca juga: Balas Dendam, Ukraina Usir Diplomat Rusia dari Kiev

Ketakutan akan eskalasi besar

Kiev telah memerangi separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk timur sejak 2014, menyusul aneksasi Moskwa atas semenanjung Krimea.

Langkah tersebut mmebawa hubungan Rusia dengan Barat ke posisi terendah baru dan menyebabkan hukuman ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com