Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Rusuh, Partai Islam Bentrok dengan Kepolisian dan Lumpuhkan Negara

Kompas.com - 19/04/2021, 22:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Dalam aksinya, partai Islam garis keras itu memblokade jalan-jalan utama, pintu masuk dan keluar di kota-kota besar dan mengimbau semua toko di Pakistan agar tutup.

Setidaknya empat aparat keamanan tewas dan lebih dari 500 lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan pada pekan lalu, ketika pemerintah menahan pemimpin TLP, Saad Hussain Rizvi, yang berusia 26 tahun.

Pemimpin TLP mengatakan sejumlah anggotanya tewas dalam bentrokan pada hari Minggu (18/4/2021).

"Kami tidak akan menguburkan mereka sampai duta besar Prancis diusir keluar,” kata Allama Muhammad Shafiq Amini, pemimpin TLP di Lahore. Mereka mengultimatum pemerintah agar membebaskan Rizvi selambatnya 20 April.

Perdana Menteri Imran Khan kewalahan menundukkan agresi TLP yang berulangkali meletup dalam beberapa tahun terakhir. Saat melarang partai yang dalam pemilu lalu mengumpulkan lebih dari dua juta suara itu, Khan mengaku digerakkan oleh metode yang digunakan TLP, bukan ideologinya.

"Biar saya jelaskan kepada warga di sini dan di luar negeri, pemerintah hanya melarang TLP karena mereka menantang kedaulatan negara, dengan menggunakan kekerasan dan dengan menyerang petugas hukum,” kicaunya di Twitter.

Namun begitu dia tetap mengritik publikasi karikatur nabi, "kita tidak boleh mentolelir tindakan kurang ajar seperti itu,” imbuhnya.

Untuk mencegah berkobarnya aksi demonstrasi, pemerintah menutup media-media sosial dan aplikasi pesan pendek karena khawatir digunakan TLP untuk memoblisasi massa.

Baca juga: Setelah Disuruh Squat, Kelamin Pria Pakistan Dipotong Sekelompok Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com