Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2021, 18:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Setelah lebih dari satu dekade bereksperimen, tiga petani Malaysia mengatakan bahwa mereka telah menemukan ramuan nutrisi dan perawatan yang tepat untuk berhasil menanam melon Jepang, salah satu buah termahal di dunia.

Para petani di perusahaan Malaysia, Mono Premium Melon, secara teratur menggosok melon dengan kain lembut atau sarung tangan, sebuah praktik yang disebut "tama-fuki" sebagaimana dilansir VOA Indonesia.

Baca juga: Jalankan Puasa, 2 Satpam di Malaysia Ini Disiksa Majikan

Praktik ini diyakini dapat meningkatkan cita rasa melon. Selain itu, para petani juga memutar musik klasik melalui pengeras suara di rumah kaca, yang diyakini dapat merangsang pertumbuhan buah itu.

"Setiap melon Jepang yang Anda lihat di pertanian kami hampir seperti karya seni," kata Seh Cheng Siang, direktur dan salah satu pendiri Mono, di perkebunan perusahaan di ibu kota administratif Malaysia, Putrajaya.

Sejak abad terakhir, petani di Jepang telah menyempurnakan seni budidaya melon ini, yang dihargai mahal karena rasanya dan bentuknya yang bulat. Buah tersebut dijual di toko-toko kelas atas sebagai barang mewah.

Dalam upaya untuk menyamai kualitas itu, para petani Malaysia harus berjuang dengan iklim tropis negara itu yang panas dan lembab, jauh dari kondisi iklim di Jepang.

Baca juga: Bulan Puasa Tiba, Malaysia Longgarkan Aturan Covid-19

“Kami harus memastikan bahwa nutrisi, penyiraman dan pemupukan dilakukan dengan sangat konsisten dan tepat,” kata Seh seraya menambahkan bahwa mereka mencoba menanam lebih dari 10 varietas melon Jepang, sebelum mereka menemukan yang tepat.

Setelah membawa bibit melon dari Jepang, para petani Malaysia melakukan perjalanan ke perkebunan Jepang untuk mempelajari metode budidaya yang akan dicoba dan ditiru di Malaysia.

Mereka juga menggunakan metode coba-coba dalam mengatasi tantangan seperti menentukan komposisi nutrisi optimal yang diberikan pada tanaman melon.

Sebanyak 200 melon pilihan Mono yang pertama telah terjual habis, terutama melalui penjualan online.

Melon tersebut dijual masing-masing dengan harga 168 ringgit atau sekitar Rp 590.000, hanya sepertiga dari harga biasanya varietas Jepang.

Baca juga: Wakil Menteri di Malaysia Tertidur Saat Acara Sekolah, Berulang Kali Dibangunkan Tidak Merespons

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Istri Kepala Intel Ukraina Keracunan Logam Berat, Diduga Upaya Pembunuhan

Istri Kepala Intel Ukraina Keracunan Logam Berat, Diduga Upaya Pembunuhan

Global
Atlet Usia 7 Tahun Ikut Latihan Militer di China

Atlet Usia 7 Tahun Ikut Latihan Militer di China

Global
5 Pemilu pada 2024 yang Dapat Berpengaruh Besar bagi Dunia

5 Pemilu pada 2024 yang Dapat Berpengaruh Besar bagi Dunia

Global
5 Meter Menuju Penyelamatan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan India

5 Meter Menuju Penyelamatan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan India

Global
Human Rights Watch Sebut Ledakan RS Gaza Disebabkan Roket Hamas yang Salah Sasaran

Human Rights Watch Sebut Ledakan RS Gaza Disebabkan Roket Hamas yang Salah Sasaran

Global
Salah Satu Media Besar AS Dituduh Membuat Artikel Pakai AI

Salah Satu Media Besar AS Dituduh Membuat Artikel Pakai AI

Global
Pertama Kali sejak 1965, Militer AS Akan Ledakkan Reaktor Nuklir di Luar Angkasa

Pertama Kali sejak 1965, Militer AS Akan Ledakkan Reaktor Nuklir di Luar Angkasa

Global
Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu pada Manusia Bergejala Mirip Flu Babi

Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu pada Manusia Bergejala Mirip Flu Babi

Global
Wabah Pernapasan Kian Melonjak di China, Haruskah Dunia Khawatir?

Wabah Pernapasan Kian Melonjak di China, Haruskah Dunia Khawatir?

Global
Rangkuman Hari Ke-642 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Buru Juru Bicara Meta | Badai Terjang Rusia-Ukraina

Rangkuman Hari Ke-642 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Buru Juru Bicara Meta | Badai Terjang Rusia-Ukraina

Global
Dituduh Pro-Barat dan Israel, Sentimen Anti-Singapura Meningkat di Media Sosial

Dituduh Pro-Barat dan Israel, Sentimen Anti-Singapura Meningkat di Media Sosial

Global
AS Berterima Kasih pada Qatar atas Upaya Pembebasan Sandera

AS Berterima Kasih pada Qatar atas Upaya Pembebasan Sandera

Global
Elon Musk Kunjungi Lokasi Serangan Hamas di Israel Ditemani Netanyahu

Elon Musk Kunjungi Lokasi Serangan Hamas di Israel Ditemani Netanyahu

Global
Sejumlah Negara Serukan Solusi 2 Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Sejumlah Negara Serukan Solusi 2 Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Global
Kim Jong Un Terima Foto Gedung Putih dari Satelit Mata-mata Baru Korea Utara

Kim Jong Un Terima Foto Gedung Putih dari Satelit Mata-mata Baru Korea Utara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com