Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Karyawan Ini Dipotong Rp 3 Juta karena Kelamaan di Toilet

Kompas.com - 17/04/2021, 11:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com – Seorang karyawan magang di sebuah perusahaan di Taiwan dipotong gajinya karena terlalu lama menghabiskan waktu di toilet selama jam kerja.

Oriental Daily melaporkan, karyawan magang tersebut mendapatkan gaji 160 dollar Taiwan (Rp 82.000) per jam.

Baca juga: Perusahaan Jepang Beri Karyawan Cuti 10 Hari saat Idolanya Menikah atau Pensiun

Bulan lalu, dia bekerja 22 hari dengan total 195 jam. Seharusnya, dia menerima gaji 31.200 dollar Taiwan (Rp 16 juta).

Namun, setelah dipotong asuransi kesehatannya, dia rupanya hanya mendapat 25.822 dollar Taiwan (Rp 13 juta) bulan. Itu berarti potongannya sekitar Rp 3 juta.

Karena potongannya cukup besar, apalagi telah dikurangi asuransi, dia jadi bertanya-tanya kenapa gajinya dipotong perusahaan sebanyak itu.

Karyawan itu lantas bertanya kepada perusahaan tentang pemotongan gajinya sebagaimana dilansir World of Buzz, Senin (12/4/2021).

Perusahaan lantas menjawab bahwa setelah memeriksa rekaman CCTV, mereka menemukan bahwa dia telah menghabiskan total 49,5 jam di toilet bulan lalu.

Baca juga: 5 Negara Ini Sahkan Driver Ojol Jadi Karyawan, Dapat Gaji Tetap dan Uang Pensiun

Perusahaan menambahkan, jika total waktu tersebut dibagi satu jam sehari, perusahaan masih perlu memotong gaji karyawan magang itu selama 27,5 jam.

Karyawan magang lantas bertanya apakah dia tidak diperbolehkan ke toilet. Perusahaan menjawab boleh saja, namun dia terlau lama menghabiskan waktu di toilet.

Jawaban dari perusahaan tersebut lantas membuat karyawan magang itu marah.

“Kenapa Anda tidak bilang saja kalau saya tidak boleh ke toilet terlalu lama? Dari pada memotong gaji saya? ” ujar karyawan magang itu.

Karyawan magang itu lantas mengaku bahwa dia mengalami masalah perut dan mempertanyakan keputusan perusahaan untuk membatasi waktu ke toilet bagi karyawannya.

Baca juga: Menang di Pengadilan, 70.000 Driver Uber Jadi Karyawan Tetap

Dia juga mengkritik perusahaan karena memaksa karyawan untuk bekerja lembur dan bahkan mengancam akan membatalkan magangnya.

Karyawan magang itu menambahkan, ini adalah magang pertamanya. Namun dia sudah mengalami pemotongan gaji.

“Orang tuaku menyuruhku untuk menahannya dalam diam dan bersabar itu adalah hal yang baik,” katanya.

“Kemudian mereka menyuruhku untuk tidak buang air besar terlalu lama lain waktu. Jadi saya akan buang air besar di celana saja lain kali,” sambungnya.

Netizen justru tak sepakat dengan karyawan magang itu. Sebagian netizen mengatakan, menghabiskan rata-rata lebih dari dua jam di toilet setiap hari sama saja dengan “mencuri gaji”.

Netizen lain mengatakan bahwa sikap karyawan itulah yang justru tidak pantas.

Baca juga: Pertama di Uni Eropa, Spanyol Tetapkan Driver Ojol sebagai Karyawan Bergaji

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com