Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Akan Tarik Semua Pasukan AS, Banyak Masyarakat Afghanistan Merasa Terancam

Kompas.com - 16/04/2021, 16:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengakhiri perang 20 tahunnya di Afghanistan, tapi hal itu menimbulkan ketidakpastian bagi keamanan di Afghanistan. 

Presiden AS Joe Biden pada Rabu (15/4/2021) mengumumkan bahwa ia akan menarik semua pasukan AS di Afghanistan untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika di sana sejak tragedi 11 September. 

Biden menganggap konflik selama 2 dekade di Afghanistan tidak lagi menjadi prioritas Amerika.

"Kami tidak dapat melanjutkan siklus untuk memperpanjang atau memperluas kehadiran militer kami di Afghanistan dengan harapan dapat menciptakan kondisi ideal untuk penarikan kami, mengharapkan hasil yang berbeda," kata Biden.

Baca juga: AS Tarik Pasukan dari Afghanistan, Taliban: Kami Menang Perang

Sementara, banyak masyarakat Afghanistan tidak yakin keputusan AS itu berdampak lebih baik terhadap kehidupan mereka. Melansir CNN pada Jumat (16/4/2021), berikut beberapa pendapat mereka:

"Penarikan itu bukan untuk keuntungan kami," kata Mohammad Edriss (31 tahun), yang bekerja untuk sebuah LSM asing di ibu kota Afghanistan.

"Akan ada kekerasan, ketidakamanan akan meningkat secara dramatis, dan sekali lagi orang Afghanistan akan mulai meninggalkan Afghanistan dan mencari suaka di negara lain," kata Edriss.

Banyak orang Afghanistan khawatir bahwa Taliban akan semakin berusaha mendapatkan kekuasaan tanpa kehadiran militer AS.

Kelompok ekstremis itu memerangi pemerintah yang didukung AS dan sudah menguasai sebagian besar wilayah pedesaan di kabupaten itu.

Pertempuran melonjak tahun ini, bahkan ketika Taliban terlibat dalam pembicaraan damai yang terus-menerus dengan negosiator pemerintah.

Baca juga: Joe Biden Bakal Tarik Pasukan AS dari Afghanistan: Perang Terlama akan Berakhir

PBB melaporkan pada Rabu (14/4/2021), yang mengatakan telah terjadi peningkatan 29 persen warga sipil yang tewas dan terluka selama 3 bulan pertama 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Elemen-elemen anti-pemerintah yang bertanggung jawab atas sebagian besar korban warga sipil tersebut.

Presiden Ashraf Ghani mengatakan, dia "menghormati keputusan AS", tetapi ketua parlemen Afghanistan, Mir Rahman Rahmani memperingatkan bahwa ada kemungkinan negaranya akan mengalami perang saudara.

Menurutnya, berlum saatnya pasukan Amerika itu pergi.

"Penarikan pasukan ini adalah keinginan rakyat Afghanistan, tetapi pada saat ini, kondisi belum pas," ujarnya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com