Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Nasib Alibaba Jadi Peringatan bagi Perusahaan Teknologi China Lainnya?

Kompas.com - 15/04/2021, 12:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan teknologi China khawatir, setelah Alibaba didenda miliaran dollar AS dan aliansinya dipaksa restrukturisasi, saat pemerintah China terapkan aturan baru.

Raksasa e-commerce Alibaba milik miliarder China, Jack Ma, didenda 2,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 41 triliun) oleh regulator China pada pekan lalu, karena dituduh menyalahgunakan posisi pasarnya selama bertahun-tahun.

Kemudian, pada Senin (12/4/2021), perusahaan pembayaran digital China, Ant Group, yang beraafiliasi dengan Alibaba, mengumumkan rencana restrukturisasi drastis.

Regulator memaksa Ant Group bertindak seperti bank dari pada perusahaan teknologi.

Selanjutnya, pada Selasa (13/4/2021), 34 perusahaan terknologi yang berada di China dipanggil oleh pejabat dan diberi peringatan.

Baca juga: Dituding Dominasi Pasar, China Denda Perusahaan Jack Ma Puluhan Triliun

"Biarkan Alibaba menjadi pelajaran bagi Anda," kata pejabat terkait memperingatkan, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (15/4/2021).

Sebanyak 34 perusahaan itu diberi waktu 1 bulan untuk "merefleksikan diri" dan mematuhi aturan baru China untuk perusahaan platform.

Alibaba bisa dibilang, kakek dari industri teknologi China. Ia mendominasi pasar di sana dengan lebih dari 800 juta pengguna dari China.

Sehingga, menjadi peringatan bagi perusahaan lain di sektor teknologi, ketika Alibaba dan perusahaan aliansinya didenda dan secara resmi ditegur.

Investigasi terhadap Alibaba menetapkan bahwa mereka telah menyalahgunakan posisi pasarnya selama bertahun-tahun, dengan membatasi pedagang untuk berbisnis atau menjalankan promosi di platform saingan.

Denda tersebut berjumlah sekitar 4 persen dari pendapatan domestik perusahaan pada 2019.

Para pelaku industri mengatakan, "semua orang tegang". Perusahaan besar khawatir mereka berikutnya.

Perusahaan, seperti Tencent, JD.com, Meituan, Bytedance, dan Pinduoduo, semuanya melihat pengalaman Alibaba, dan berusaha menghindari untuk melewati garis merah, dari apa pun yang ditetapkan oleh Beijing.

Baca juga: Sempat Bersitegang, Pemerintah China Kini Puji Jack Ma Ternyata Ini Alasannya

Tidak ada yang bisa lebih kuat

Denda Alibaba adalah tentang peningkatan regulasi di sektor teknologi China yang luas, dan bagi banyak orang, ini adalah pertanda baik bahwa pasar telah matang.

"Jika Anda membaca undang-undang, regulator China mencoba untuk lebih melihat dan berpikir ke depan, dalam upaya untuk mengatur industri yang bergerak begitu cepat," kata Rui Ma, seorang analis teknologi China.

"Mereka memasukkan penggunaan algoritme, bukan hanya pangsa pasar. Mereka mencoba memahami ekonomi platform dan mencoba sejalan dengan apa yang dilakukan oleh negara-negara yang lebih maju," terang Rui Ma.

Namun, langkah tersebut juga dipandang sebagai tindakan politis.

Diindikasikan bahwa di bawah Presiden Xi Jinping, tidak ada yang lebih besar atau lebih kuat dalam kehidupan rakyat China biasa, selain Partai Komunis.

Perusahaan-perusahaan ini telah menciptakan dunia virtual alternatif bagi orang-orang China, dan sangat menguasai kehidupan mereka. Orang-orang tidak dapat melewati hari tanpa mengakses salah satu aplikasi mereka di China.

Baca juga: Dikabarkan Hilang, Jack Ma Muncul di Video Berdurasi 50 Detik

Tetapi pengaruh yang sama atas kehidupan orang-orang China menempatkan mereka dalam persaingan langsung dengan Partai Komunis China.

Sumber di lingkaran keuangan China mengatakan kepada BBC bahwa mereka curiga hal itu "membuat kesal banyak pemimpin puncak di Beijing".

Sebab, bapak teknologi China Jack Ma berpidato yang menolak sektor perbankan tradisional pada tahun lalu.

Pidato tersebut menyebabkan media pemerintah mengkritik bisnis Ma, Alibaba, dan Ant Group. Kemudian, Ma dan timnya dipanggil oleh regulator dan peluncuran pasar saham Ant yang sangat dinanti-nantikan pun ditangguhkan.

Para pengamat memberitahu, apa yang dikatakan Ma pada simposium itu sangat merugikannya.

Jelas, baik Ant dan Alibaba tertarik untuk menarik garis di bawah peristiwa ini.

Dalam sebuah panggilan investor pada pekan ini, wakil ketua eksekutif Alibaba, Joe Tsai mengatakan, "Dari sudut pandang regulasi...Dalam kasus kami, kami telah mengalami pengawasan dan kami senang untuk menyelesaikan masalah ini."

Dia menambahkan, "Saya pikir di masa depan, tren global adalah bahwa regulator akan lebih tertarik untuk melihat beberapa area, di mana Anda dapat mengalami persaingan tidak sehat."

Baca juga: China Diduga Akan Ambil Alih Alibaba dan Ant Group dari Jack Ma

Masa kelahiran teknologi China

Perusahaan teknologi China lahir dan tumbuh di lingkungan dengan sedikit atau bahkan tanpa regulasi.

Sektor ini beroperasi, seperti Wild West, dengan filosofi "bangun dan mereka akan datang". Dalam waktu yang lama pemerintah secara aktif mendorong hal itu.

"China memiliki skema nasional untuk mempromosikan kewirausahaan dan inovasi," kata Angela Zhang, profesor di Universitas Hong Kong kepada saya.

Dia adalah seorang ahli hukum China dan merupakan penulis buku terbaru berjudul Chinese Antitrust Exceptionalism.

"Di masa lalu, regulator sedikit lebih lalai dalam pendekatan mereka. Mereka menggunakan alat regulasi alternatif yang lebih lunak bagi perusahaan teknologi," ucap Angela Zhang.

Namun, regulasi itu berubah ketika China mencoba mengendalikan perusahaan-perusahaan ini.

Baca juga: Nasib Jack Ma Tak Diketahui, Spekulasi Pun Berkembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com