Pemerintah dikritik karena membiarkan ritual itu berlangsung bahkan ketika India mencatat lonjakan besar dalam kasus harian.
Pakar kesehatan telah mengimbau agar Kumbh Mela dibatalkan, tetapi pemerintah tetap melanjutkan dengan mengatakan bahwa protokol keselamatan akan dipatuhi.
Baca juga: Caleg India Ini Punya Kampanye Unik: Menangis Keras-keras dan Bersimpuh di Kaki Pemilih
Menteri Kepala Negara Bagian Uttarakhand Tirath Singh Rawat mengatakan kepada media bahwa mereka mengikuti pedoman kementerian kesehatan dan tingkat pemulihannya bagus.
"Pengaturan juga memadai untuk menghadapi situasi apa pun. Berkah Ibu Gangga ada di aliran (sungai). Jadi tidak boleh ada (virus) corona," kata Rawat seperti dikutip kantor berita ANI.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan bahwa hanya orang dengan hasil tes negatif Covid-19 yang diizinkan mengikuti ritual dan langkah-langkah ketat seperti jarak sosial akan diterapkan.
Namun, laporan mengatakan bahwa pemerintah kelabakan menjaga protokol kesehatan karena banyaknya orang yang mengikuti riual itu tanpa menunjukkan hasil negatif.
Rekaman video yang diunggah oleh ANI menunjukkan bahwa banyak orang di tepi sungai tidak mengenakan masker.
Baca juga: Foto Viral Bayi Kambing dengan Wajah Manusia di India, Dipuja bak Dewa
Gelombang kedua Covid-19 mendatangkan malapetaka di seluruh India.
Laporan tentang kekurangan tempat tidur rumah sakit, obat-obatan, dan oksigen medis mulai berdatangan dari berbagai negara bagian di India.
Negara Bagian Maharashtra, yang paling parah terkena dampak virus corona, mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada Selasa malam.
Menteri Kepala Negara Bagian Maharashtra Thackeray mengatakan bahwa selama 15 hari ke depan, hanya layanan penting yang akan beroperasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.