Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bukti Netizen Indonesia Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Akun Luar pun Diserang

Kompas.com - 14/04/2021, 10:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Netizen Indonesia kembali mendapat sorotan mancanegara, usai menyerbu kolom komentar pasangan gay yang menikah di Thailand.

Tak hanya menghujat, warganet Indonesia bahkan ada yang mengancam mati pasangan sejenis tersebut.

Akibatnya pengantin gay itu membawa kasus ini ke jalur hukum, dan para netizen Indonesia yang mencacinya tak bisa masuk Thailand.

Baca juga: Pasangan Gay Thailand Ini Menikah, Dapat Ancaman Mati Netizen Indonesia

Penyerangan terhadap unggahan Facebook pasangan gay Thailand itu adalah contoh terbaru dari predikat netizen Indonesia tidak sopan se-Asia Tenggara yang diberikan Microsoft.

Berikut adalah enam contoh terbaru kasus netizen Indonesia yang menyerang akun-akun luar negeri.

Suriya Koedsang (kanan) bersama suaminya dalam pesta pernikahan. Pasangan sesama jenis asal Thailand itu dihujat oleh netizen Indonesia, bahkan mengarah ke ancaman mati.FACEBOOK/SURIYA KOEDSANG via Coconut Suriya Koedsang (kanan) bersama suaminya dalam pesta pernikahan. Pasangan sesama jenis asal Thailand itu dihujat oleh netizen Indonesia, bahkan mengarah ke ancaman mati.
1. Caci-maki pengantin gay Thailand

Suriya Koedsang salah satu mempelai mengungkapkan komentar negatif netizen Indonesia yang diterimanya pekan lalu setelah fotonya diunggah di Facebook.

Mayoritas warganet menyebut pernikahan mereka "dilarang oleh Tuhan" hingga "bakal membuat dunia kiamat".

Tak berhenti sampai di situ, netizen Indonesia dilaporkan juga melontarkan hinaan mulai dari sialan maupun orang gila.

Suriya menuturkan, dia dipermalukan selama tiga hari tiga malam tanpa sekali pun membalas komentar mereka.

Suriya kemudian menempuh jalur hukum lantaran sudah ada ancaman mati terhadap suami, orangtua, hingga fotografer pernikahan mereka.

Pengacara Ronnarong Kaewpetch dari Network of Campaigning for Justice menyampaikan, setiap orang Indonesia yang sudah memberikan komentar negatif kepada pasangan gay itu dilarang ke Thailand.

Baca juga: Pengantin Gay Thailand Tuntut Netizen Indonesia di Jalur Hukum Usai Diancam Mati

Logo BWFDOK. BWF Logo BWF
2. Serbu akun BWF

Polemik tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 merembet ke media sosial, dengan netizen Indonesia menyerbu habis-habisan akun BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).

Kata-kata "BWF unfair", "unfair", dan hinaan lainnya menghujani kolom komentar semua media sosial BWF.

Serbuan netizen Indonesia bahkan masih berlangsung meski Neslihan Yigit, pemain tunggal putri yang satu pesawat dengan tim Indonesia dan sempat dibolehkan bermain, akhirnya didepak dari turnamen.

Baca juga: Akun BWF Juga Diserbu Netizen Luar Negeri Usai Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Tangkapan layar unggahan Stephen Fry di Instagram, yang menjadi target salah sasaran amarah netizen Indonesia. Mereka mengira dia adalah wasit All England 2021 yang dinilai merugikan ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan.INSTAGRAM @stephenfryactually Tangkapan layar unggahan Stephen Fry di Instagram, yang menjadi target salah sasaran amarah netizen Indonesia. Mereka mengira dia adalah wasit All England 2021 yang dinilai merugikan ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan.
3. Salah serang akun komedian, mengira wasit All England

Netizen Indonesia berbondong-bondong menyerang akun Instagram Stephen Fry, yang mereka kira wasit badminton All England, padahal aktor-komedian asal Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com