MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, dia siap melepas jatahnya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Saat ini, baru sekitar satu juta orang yang mendapatkna dosis perdana sejak Maret, dari target 110 juta jiwa.
Vaksinasi yang lambat, ditambah kurangnya persediaan membuat pemerintah setempat menerima kritikan.
Baca juga: Duterte Sedih atas Baku Tembak Antar-anggota Aparat Penegak Hukum Filipina
Sebabnya, terdapat kenaikan kasus Covid-19 di Filipina. Membuat rumah sakit setempat kewalahan baik di Manila dan wilayah sekitarnya.
Awalnya, pemberian vaksin menyasar tenaga kesehatan dan tentara. Kini, diperluas ke lansia dan penderita komorbid.
Sementara banyak pemimpin dunia divaksin untuk mendapat kepercayaan publik, Duterte menegaskan dia akan melewatkannya.
"Saya takkan mengambilnya. Siapa pun yang ingin, saya persilakan," ujarnya dalam rekaman pidato yang dirilis Senin (12/4/2021).
Itu adalah pernyataan pertama presiden 76 tahun tersebut, setelah absen dari publik selama dua pekan, dan memunculkan dia terpapar virus corona.
Presiden berjuluk The Punisher itu meminta supaya vaksinasi difokuskan kepada mereka yang masih muda dan produktif.
Baca juga: Bantah Putrinya Calonkan Presiden, Duterte: Itu Bukan Pekerjaan Wanita
"Kebanyakan warga senior sudah tidak produktif lagi," ujar mantan Wali Kota Davao itu diwartakan AFP.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.