Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Patung Pangeran Philip Didukung PM Inggris, Bisa Habiskan Jutaan Poundsterling

Kompas.com - 13/04/2021, 12:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Express

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mendukung gagasan pendirian monumen untuk menghormatinya di dekat Istana Buckingham.

Orang dalam Downing Street mengatakan Perdana Menteri setuju dengan gagasan itu. Sementara sumber dari Partai Buruh menilai "sebuah patung menjadi penghormatan yang pantas untuk pengabdiannya selama bertahun-tahun."

Baca juga: Beda Pesan Penghormatan dari Pangeran William dan Harry untuk Pangeran Philip

Express pada Senin (11/4/2021) melaporkan, biaya pembuatan patung baru mungkin akan mencapai jutaan poundsterling. Tetapi seruan sumbangan publik diperkirakan dapat melampaui kebutuhan untuk menggunakan dana pajak.

The Mall, yang membentang dari Trafalgar Square ke Buckingham Palace, sudah memiliki patung Ibu Suri dan suaminya Raja George VI.

Patung Ibu Suri, ibu dari Ratu Elizabeth II, didirikan pada 2009. Harganya mencapai 2 juta poundsterling. Pembayaran disebut dilakukan dengan produksi koin lima pon untuk memperingati ulang tahun ke-80 Ratu.

Sir Charles Walker, wakil ketua komite 1922 Tory backbenchers, mengatakan kepada Sunday Telegraph juga sepakat bahwa patung Duke of Edinburgh akan menjadi "penghormatan yang pantas untuk menandai layanan dan tugas publik seumur hidup".

Istana Buckingham mengumumkan bahwa Philip meninggal dengan damai di Kastil Windsor pada Jumat pagi (9/4/2021), dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100.

Baca juga: Kisah Suku di Vanuatu Memuja Pangeran Philip sebagai Dewa, Ritualnya Spesial

Ratu menggambarkan kematian suaminya "meninggalkan kekosongan besar dalam hidupnya".

Pangeran Andrew (Duke of York) mengungkapkan perasaan pribadi ibunya setelah menghadiri kebaktian gereja, di mana anggota keluarga kerajaan mengucapkan doa untuk Philip sebagaimana bangsa mengingatnya.

Adik ke dua pangeran Charles itu menggambarkan kematian ayahnya beresonansi dengan banyak orang, dengan mengatakan: "Kami (seolah) kehilangan kakek bangsa."

Pangeran Edward (Earl of Wessex) putra keempat Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip mengatakan kematian ayahnya adalah "kejutan yang tidak menyenangkan" dan keluarganya masih "berusaha untuk menerima kenyataan itu".

Countess of Wessex (Putri Sophie) secara terus terang menggambarkan kematian Pangeran Philip dalam kondisi "sangat damai." Ketika dia mengobrol dengan seorang anggota jemaat, dia juga mengatakan keadaannya seperti "seseorang memegang tangannya dan membawanya pergi".

Kemudian, Putri Anne anak kedua Ratu dalam pesan penghormatannya menggambarkan Sang Ayah sebagai "guru saya, pendukung saya, dan pengkritik saya".

Andrew mengatakan anggota keluarga telah berkumpul untuk mendukung Ratu, saat dia menghadapi kematian pasangan hidupnya selama lebih dari 70 tahun.

Baca juga: Tak Punya Gelar, Pangeran Harry Bakal Beda “Kostum” dengan Anggota Kerajaan Lainnya di Pemakaman Pangeran Philip

Duke of York bergabung di Royal Chapel of All Saints di Royal Lodge, Windsor, bersama Earl dan Countess of Wessex dan putri mereka Lady Louise Windsor untuk kebaktian Minggu (11/4/2021).

Andrew berkata: "Sang Ratu, seperti yang Anda duga, adalah orang yang sangat tabah.

"Dia merasa itu (kematian suaminya) meninggalkan kekosongan besar dalam hidupnya. Tetapi kami, keluarga, orang-orang yang dekat, berkumpul untuk memastikan bahwa kami ada di sana untuk mendukungnya."

Sophie dan Edward tampak sangat terharu ketika mereka berbicara tentang Ratu, dengan putri mereka di sisi mereka, setelah kebaktian.

Sang Ratu "memikirkan orang lain sebelum dirinya sendiri", kata Countess.

Edward menambahkan: "Seperti biasa, (Ratu) tetap bertahan, dan sekali lagi mencurahkan gelombang kasih sayangnya untuk suaminya dengan mengenang cerita-cerita indah itu.”

"Mereka sangat berarti dan penghormatan (yang dicurahkan) sangat luar biasa (untuk keluarga kerajaan). Itu sangat amat penting dan kami sangat menghargainya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Express
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com