Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tepat, Chile Bela Vaksin Covid-19 Sinovac di Tengah Isu Soal Efektivitas Penggunaan

Kompas.com - 12/04/2021, 11:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

SANTIAGO, KOMPAS.com - Pemerintah Chile mendukung penggunaan luas vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac, setelah pejabat utama China mengeluarkan pernyataan yang menyangsikan kemanjuran produksi vaksinnya sendiri.

Gao Fu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan dalam sebuah konferensi di kota Chengdu China pada Sabtu (10/4/2021) bahwa negara tersebut sedang mempertimbangkan untuk mencampurkan vaksin Covid-19.

Baca juga: China Akan Campur Beberapa Vaksin Covid-19 agar Lebih Ampuh

Rencana itu dilakukan karena vaksin yang tersedia saat ini, "tidak memiliki tingkat perlindungan yang tinggi."

Dia kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah bahwa komentarnya "sepenuhnya salah dipahami."

Melansir Reuters pada Senin (12/4/2021), data yang tersedia menunjukkan vaksin China tertinggal dari kandidat vaksin lainnya, termasuk Pfizer dan Moderna dalam hal kemanjuran.

Meski diakui vaksin ini, punya keuntungan karena tidak memerlukan kontrol suhu yang ekstrem selama penyimpanan.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac China ditemukan lebih dari 50 persen efektif dalam mengurangi infeksi dalam uji klinis Brasil.

Sementara minggu lalu, menurut studi aktual tentang data vaksinasi dan penularan oleh Universitas Chile menunjukkan vaksin itu 54 persen efektif dalam mengurangi infeksi.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Anak-anak Dihentikan Sementara karena Isu Pembekuan Darah

Chile membayar 3,5 juta dollar AS (Rp 51,1 miliar) untuk menjadi tuan rumah uji klinis vaksin ini. Sebanyak 60 juta dosis rencananya akan diberikan kepada 18 juta penduduknya, selama tiga tahun.

Negara ini sangat bergantung pada vaksin Sinovac, bersama dengan sejumlah kecil vaksin Pfizer, untuk meluncurkan salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia melawan Covid-19.

Negara Amerika Latin ini sudah menginokulasi 4,6 juta orang dengan dua dosis dan 7,2 juta dengan satu dosis.

Chile juga menandatangani kesepakatan untuk pasokan vaksin dari pembuat obat barat Johnson & Johnson dan AstraZeneca. Namun kesepakatan ini belum terwujud karena terhambatnya pasokan.

Baca juga: Pabrik Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dipaksa Produksi 24 Jam atas Desakan PM Inggris

Pada Minggu (11/4/2021), Menteri Sains Chile Andres Couve mengatakan penting untuk fokus pada data efektivitas vaksin dalam mengurangi penyakit, yang membutuhkan perawatan medis atau dirawat di rumah sakit atau sekarat.

Ketentuan itu terlihat dalam penelitian di Brasil, di mana vaksin efektif mengurangi kebutuhan perawatan hingga ancaman kematian dari Covid-19 masing-masing pada 83,7 persen dan 100 persen kasus.

Dia mengatakan Kementerian Kesehatan Chile akan segera menerbitkan studi lapangan aktual tentang efektivitas vaksin yang diluncurkan pada populasinya. Di saat yang sama, pemerintah tetap mengimbau warga Chile untuk terus berpartisipasi dalam program vaksinasi.

Heriberto Garcia, direktur Institut Kesehatan Masyarakat Chile yang memberi lampu hijau pada peluncuran darurat CoronaVac, meminta masyarakat juga melihat data di lapangan.

"Studi Universitas Chile dan studi yang akan dirilis oleh kementerian kesehatan mengatakan hal yang sama: jumlah orang yang jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit telah menurun," katanya kepada surat kabar lokal La Tercera.

"Kita berjalan ke arah yang tepat.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com