Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Sipil Tewas di Kudeta Myanmar Capai Lebih dari 700 Orang

Kompas.com - 11/04/2021, 15:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Total korban sipil tewas dalam kudeta Myanmar mencapai lebih dari 700 orang hingga akhir pekan ini, Minggu (11/4/2021).

Pada Sabtu (10/4/2021) sebuah kelompok pemantau lokal mengatakan, aparat keamanan menembak mati 82 pengunjuk rasa anti-kudeta pada hari sebelumnya di kota Bago, 65 km timur laut Yangon.

Kantor PBB di Myanmar pada Sabtu berkicau di Twitter, mereka memantau pertumpahan darah di Bago yang perawatan medisnya menolak merawat korban-korban luka.

Baca juga: [Cerita Dunia] 8888, Demo Skala Besar di Myanmar Menentang Kekuasaan Miluter

Secara keseluruhan, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik memverifikasi 701 warga sipil yang tewas sejak kudeta militer Myanmar pada 1 Februari.

Sementara itu junta mencatat angka yang jauh lebih rendah, yakni 248 menurut juru bicaranya pada Jumat (9/4/2021) yang dikutip AFP.

Meski terjadi pertumpahan darah, para demonstran tetap menggelar demo Myanmar di beberapa negara bagian.

Para mahasiswa dan profesor turun ke jalan-jalan di kota Mandalay dan Meiktila pada Minggu pagi, menurut pantauan media lokal.

Baca juga: Diusir dari Kedutaan, Dubes Myanmar untuk Inggris Tidur di Mobil

Beberapa dari mereka membawa tangkai bunga Eugenia sebagai simbol kemenangan.

Kemudian di Yangon para pedemo membawa spanduk bertuliskan, "Kami akan mendapat kemenangan, kami akan menang."

Di seantero Myanmar, orang-orang didesak berpartisipasi dalam protes obor di wilayah masing-masing setelah matahari terbenam pada Minggu malam (11/4/2021).

Pertumpahan darah yang semakin parah juga membuat marah beberapa dari 20 lebih kelompok etnik bersenjata Myanmar, yang menguasai sebagian besar wilayah di perbatasan.

Baca juga: Kelompok Etnik Bersenjata di Myanmar Siap Bersatu Lawan Junta Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com