Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengungsi yang Kabur dari Myanmar, 2 Kali Gagal Kabur ke India

Kompas.com - 11/04/2021, 10:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

Baru-baru ini, Juru Bicara Junta Militer Brigjen Zaw Min Tun mengeklaim, tentara Myanamr tidak akan pernah menembak seorang anak di dalam rumah.

Dan jika itu terjadi, sambung Zaw, pihaknya akan menyelidiki insiden tersebut.

Namun, laporan kekejaman yang dilakukan oleh militer Myanmar telah tersbar luas dan telah memicu protes internasional.

"Sejak kekerasan dimulai, kami takut tinggal di rumah. Kami menghabiskan banyak malam bersembunyi di hutan,” kata Makhai.

Baca juga: Inggris Beri Perlindungan Duta Besar Myanmar yang Diusir Junta Militer

Pengungsi

Sementara itu, Pemerintah Negara Bagian Manipur di India baru-baru ini mengatakan kepada para pejabat di distrik perbatasan untuk dengan sopan menolak pengungsi dari Myanmar.

Namun, mereka dengan segera mencabut perintah tersebut setelah mendapat kritik dan reaksi keras publik.

Setelah mencabut perintah itu, Pemerintah Negara Bagian Manipur menuturkan pihaknya akan mengambil semua langkah kemanusiaan, termasuk merawat pengungsi yang terluka dari Myanmar.

Tetapi imigrasi tidak resmi adalah masalah politik di India, terutama karena pemilu daerah di Negara Bagian Benggala Barat dan Negara Bagian Assam.

Dua negara bagian tersebut secara historis mengalami gelombang besar pengungsi.

Baca juga: Diusir dari Kedutaan, Dubes Myanmar untuk Inggris Tidur di Mobil

Dua wanita lain yang menyeberang ke India bersama Makhai mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk kembali ke rumah hanya jika situasinya membaik.

Keluarga mereka yang lain masih berada di Myanmar.

“Laki-laki bisa bertempur kalau dibutuhkan. Kami, perempuan, sulit kabur kalau tiba-tiba militer datang,” kata Winyi (bukan nama sebenarnya).

Bersama Makhai, dia melarikan diri dari Tamu, Myanmar, dengan putrinya.

Sampai mereka merasa aman untuk pulang, hidup mereka tergantung oleh orang-orang di Distrik Moreh, Negara Bagian Manipur.

Baca juga: Perusahaan Permata Sumber Dana Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi AS Saat Korban Capai 600 Jiwa

Selama bertahun-tahun, India dan Myanmar telah menerapkan Rezim Gerakan Bebas.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com