Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Dituduh Kejar Jurnalis Filipina dari Laut China Selatan

Kompas.com - 09/04/2021, 17:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com – Angkatan bersenjata Filipina sedang menyelidiki laporan yang menyebut bahwa kapal militer China mengejar kapal sipil yang membawa wartawan Filipina di Laut China Selatan.

Hal itu diungkapkan militer Filipina pada Jumat (9/4/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Filipina Tuduh China Berencana Caplok Lebih Banyak Fitur di Laut China Selatan

Awalnya, seorang awak media ABS-CBN Filipina sedang melakukan perjalanan ke Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly yang diperebutkan pada Kamis (8/4/2021).

Tiba-tiba, kapal yang ditumpangi jurnalis tersebut dikejar oleh sebuah kapal Penjaga Pantai China dan dua kapal tempur cepat milik angkatan laut China.

Ketegangan di peraiwan yang kaya sumber daya tersebut telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Pasalnya, ratusan kapal China terdeteksi di Whitsun Reef, yang juga berada di kepulauan Spratly.

Baca juga: Menhan AS Telepon Prabowo, Bahas Laut China Selatan

China, yang mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, berulangkali menolak permintaan Filina untuk menarik kapal-kapalnya dari sana.

Filipina beralasan, ratusan kapal China tersebut telah memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) mereka secara tidak sah.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina Mayor Jenderal Edgard Arevalo mengungkapkan keprihatiannya atas laporan mengenai pengejaran terhadap jurnalis tersebut.

"Melalui Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, kami melakukan penyelidikan dan verifikasi untuk mengambil tindakan ke depan,” sambung Arevalo.

Baca juga: Dituduh Filipina Kerahkan 220 Kapal di Laut China Selatan, Ini Jawaban China

ABS-CBN mengatakan, kapal yang membawa krunya diminta oleh kapal Penjaga Pantai China untuk mengidentifikasi dirinya.

Setelah itu, kapal tersebut melambat dan berbalik. Namun, tiba-tiba muncul dua kapal yang bergerak sangat cepat dari cakrawala.

"Dalam beberapa menit, bentuk dan desain unik dari kapal tempur cepat Tipe 22 Houbei menjadi terlihat. Kedua kapal berkemampuan rudal tersebut melanjutkan pengejaran," lapor ABS-CBN.

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengatakan bahwa laporan itu mengkhawatirkan.

Baca juga: 3 Alasan China Mengeklaim Hampir Seluruh Laut China Selatan

Dalam percakapan telepon pada Jumat, Locsin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan keprihatinan atas kehadiran kapal-kapal China di Laut China Selatan.

Pada Rabu (7/4/2021), AS mengingatkan China bahwa Washington akan bergerak jika Beijing menyerang Filipina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada Jumat bahwa AS harus berhenti menyebarkan perselisihan.

Lijian mengatakan, AS seharusnya mengizinkan negara-negara kawasan Laut China Selatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Baca juga: China-Singapura Gelar Latihan di Laut China Selatan yang Disengketakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com