Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusir dari Kedutaan, Dubes Myanmar untuk Inggris Tidur di Mobil

Kompas.com - 09/04/2021, 16:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Duta Besar Myanmar untuk Inggris dilaporkan harus tidur di mobil, setelah dia diusir dari kedutaan di London.

Kyaw Zwar Minn, sosok penentang kudeta junta militer pada 1 Februari, bermalam di Volvo XC60 warna hitam yang terpakir di Mayfair.

Dia dikunci dari luar pada Rabu malam (7/4/2021), setelah sejumlah staf melakukan "kudeta mini" terhadapnya.

Baca juga: Dubes Myanmar di Inggris Dilarang Masuk Kedutaannya Sendiri

Nampak si duta besar naik ke mobil yang memajang foto Aung San Suu Kyi, dan keesokan harinya dia berbicara dengan polisi.

Kyaw Zwar Minn menyatakan, dia tidak ragu meyakini jika junta militer Myanmar bakal melabelinya pengkhianat.

Sebab, dia berdiri dan menentang kudeta yang berimbas pada krisis selama dua bulan terakhir di negara Asia Tenggara itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyesalkan adanya "perilaku perundungan" di kedutaan di London.

Raab juga memuji Kyaw karena dia sudah berani berseberangan dengan Tatmadaw, nama resmi junta. Padahal, dia pensiunan Kolonel.

Istri dan anak Kyaw dilaporkan tidak terlihat saat dia diusir, dan diyakini tinggal jauh dari kedutaan.

Baca juga: Perusahaan Permata Sumber Dana Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi AS Saat Korban Capai 600 Jiwa

Diduga, orang yang melengserkan Kyaw adalah Chit Win selaku deputinya, dan kini menjabat sebagai charge d'affairs.

Dilansir Daily Mail Kamis (8/4/2021), Kyaw menyebut aksi Chit itu penghinaan terhadap kehendak rakyat Myanmar dan Inggris.

"Kudeta seperti ini bisa-bisanya terjadi di tengah Inggris, di London. Insiden ini harusnya tak terjadi," keluhnya.

"Ini bukanlah Burma (nama lama Myanmar). Ini Inggris. Saya masih menjabat di sini. Saya benar-benar tak nyaman," lanjut dia.

Pada Kamis, "Negeri Ratu Elizabeth" menyatakan mereka terpaksa tidak lagi mengakui surat kepercayaan Kyaw.

Baca juga: Jenderal Myanmar Salahkan Pengunjuk Rasa karena 600 Orang Tewas

Sebabnya, Tatmadaw sudah mengeluarkan pemberitahuan formal bahwa mereka menarik Kyaw karena mendukung Aung San Suu Kyi.

Sumber di diplomatik Inggris mengungkapkan, mereka terpaksa menerima bahwa junta tak lagi mengakui Kyaw.

Kyaw Zwar Minn merepons dengan menerangkan keputusan London tersebut adalah "urusan mereka, bukan saya".

Dilaporkan CNN, sejumlah stafnya masih berada di dalam kedutaan, di antaranya adalah anak-anak.

Baca juga: Tangkap Aktor Paing Takhon, Junta Myanmar Kerahkan 50 Tentara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com