Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa di Penjara, Kaki dan Tangan Alexei Navalny Mati Rasa

Kompas.com - 08/04/2021, 10:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Kondisi Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara, terus memburuk bahkan kaki dan tangannya mulai mati rasa.

Hal tersebut disampaikan pengacaranya, Vadim Kobzev, dikutip Kompas.com dari BBC pada Kamis (8/4/2021).

Kobzev melanjutkan, Alexei Navalny juga didiagnosis menderita dua hernia tulang belakang.

Baca juga: Dipindah dari Penjara Moskwa, Dibawa ke Mana Alexei Navalny?

Dikatakan pula bahwa minggu lalu pemimpin oposisi Rusia itu mulai mogok makan untuk menuntut perawatan yang layak bagi punggung dan kakinya yang nyeri parah.

Kobzev mengunjungi Navalny pada Rabu (7/4/2021) lalu berkicau di Twitter dalam bahasa Rusia.

"Alexei berjalan sendiri. Dia merasakan sakit saat berjalan. Yang sangat memprihatinkan bahwa sakitnya jelas makin parah dalam hal mati rasa di kaki, telapak tangan, dan pergelangan tangan."

Baca juga: Dokter Rusia yang Merawat Alexei Navalny setelah Keracunan Tiba-tiba Meninggal

Awal pekan ini Navalny (44) dipindahkan ke bangsal sakit di penjara kota Pokrov dengan gejala penyakit pernapasan.

Dia mengeluh batuk terus menerus dan suhu tubuhnya tinggi, sempat mencapai 39 derajat Celsius pada Senin (5/4/2021) lalu turun ke 37 derajat Celsius dua hari kemudian.

Pengacara juga mengatakan, bobot Navalny berkurang 1 kg sehari karena mogok makan.

Dalam unggahannya di Instagram, Navalny mengatakan otoritas penjara berusaha menggodanya yang sedang mogok makan dengan memanggang ayam di dekatnya dan menaruh permen di saku pakaiannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ???????? ?????????? (@navalny)

Kelompok HAM Amnesty International mengatakan, Navalny disiksa di penjara yang mungkin bisa membunuhnya secara perlahan.

Amnesty juga mengungkap, penjara itu terkenal dengan kondisinya yang sangat keras.

Baca juga: Putusan 2,5 Tahun Penjara untuk Alexei Navalny, Kembali Memicu Protes di Seluruh Rusia

Pengacara Alexei Navalny berkata, tidak ada dokter di sana dan unit medis hanya dijalankan oleh satu orang.

Pekan lalu badan lapas Rusia membantah tuduhan Navalny tidak dirawat secara baik, dengan mengatakan dia mendapat semua bantuan medis yang diperlukan sesuai kondisinya.

Alexei Navalny dijatuhi hukuman percobaan karena kasus penggelapan dana pada 2014. Banyak orang memandang hukuman ini bermotif politik.

Hukuman itu kemudian menjadi kurungan di balik jeruji besi pada Februari setelah Alexei Navalny pulang dari Jerman, tempatnya dirawat karena keracunan racun saraf Novichok.

Baca juga: Polisi Rusia Geledah Rumah dan Tahan Saudara Alexei Navalny

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com