Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Optimistis Ekonomi Dunia Pulih Lebih Cepat Tahun Ini, tetapi...

Kompas.com - 07/04/2021, 09:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) sekarang memproyeksi pemulihan ekonomi global yang lebih kuat tahun ini dan tahun depan.

Vaksinasi yang dipercepat dan membanjirnya pengeluaran pemerintah, terutama di Amerika Serikat (AS), telah meningkatkan prospek ekonomi global.

“Namun, lebih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah 'luka' permanen,” kata IMF pada Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Pandemi Virus Corona, IMF Perpanjang Keringanan Utang 28 Negara

Outlook Ekonomi Dunia IMF sekarang melihat ekonomi global tumbuh 6,0 persen tahun ini, setelah kontraksi 3,3 persen pada 2020 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Kondisi itu merupakan penurunan terburuk sejak “Great Depression” seabad sebelumnya.

Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan, respons cepat pemerintah, termasuk menggelontorkan 16 triliun dollar AS (Rp 232 kuadriliun) dana publik, mencegah kerusakan ekonomi yang jauh lebih buruk.

Tanpa itu, kata dia, keruntuhan ekonomi bisa mencapai "setidaknya tiga kali lebih besar.

Amerika Serikat (AS), yang mengerahkan 1,9 triliun dollar AS (Rp 27,5 kuadriliun) lagi bulan lalu, diharapkan tumbuh 6,4 persen. Angka itu 1,3 poin lebih tinggi dari perkiraan Januari dan merupakan ekspansi pertumbuhan tercepat di dunia.

Sementara itu, ekonomi China, salah satu dari sedikit yang tumbuh tahun lalu, diproyeksi akan tumbuh 8,4 persen pada 2021.

Kawasan euro juga akan melihat PDB meningkat 4,4 persen, sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya.

Baca juga: Menkeu Lebanon Akui Negaranya Gagal, Berharap Bailout IMF

Gopinath mengatakan, bahkan dengan ketidakpastian yang tinggi tentang jalur pandemi, jalan keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi ini semakin terlihat.

Namun, dia menekankan, krisis kesehatan tetap menjadi faktor penting dalam pemulihan ekonomi.

Lambatnya peluncuran vaksinasi di banyak negara berkembang berisiko tidak hanya memperburuk wabah Covid-19, tetapi juga masa depan yang lebih mengkhawatirkan bagi negara-negara tersebut.

"Prospek ini menghadirkan tantangan yang menakutkan ... dan potensi kerusakan ekonomi yang terus-menerus dari krisis," katanya di bagian depan laporan, sekali lagi memperingatkan agar tidak menarik dukungan terlalu cepat.

Menurutnya, tanpa upaya tambahan untuk memberikan kesempatan yang adil kepada semua orang, kesenjangan lintas negara dalam standar hidup dapat melebar secara signifikan. Tren pengurangan kemiskinan global selama beberapa dekade ini juga dapat kembali berbalik.

Baca juga: 7 Fakta Ethiopia yang Jadi Simbol Kemiskinan oleh Dunia Barat

Pajak minimum global

Pemerintah diminta berhati-hati terhadap meningkatnya utang dan defisit, dan menggunakan "pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dalam hal kecepatan pemulihan."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com