Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Anak-anak Dihentikan Sementara karena Isu Pembekuan Darah

Kompas.com - 07/04/2021, 08:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggris pada anak-anak telah dihentikan sementara menurut Universitas Oxford pada Selasa (6/3/2021).

Saat ini regulator global tengah menilai kemungkinan kaitan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Inggris ini dengan pembekuan darah langka pada orang dewasa.

Universitas, yang membantu mengembangkan vaksin masih dirundung kontroversi ini, menyatakan "tidak ada masalah keamanan" dalam uji coba tersebut.

Baca juga: Pabrik Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dipaksa Produksi 24 Jam atas Desakan PM Inggris

Tetapi pihaknya mengakui kekhawatiran atas kemungkinan kaitannya dengan pembekuan darah, dengan mengatakan bahwa mereka sedang menunggu data tambahan dari Badan Peraturan Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) sebelum memulai kembali studi.

"Orang tua dan anak-anak harus terus menghadiri semua kunjungan yang dijadwalkan dan dapat menghubungi lokasi uji coba jika mereka memiliki pertanyaan," tambahnya melansir AFP.

Ini adalah drama terbaru yang melanda AstraZeneca, yang telah terlibat dalam sejumlah kontroversi. Diantaranya terkait kegagalannya memberikan jumlah dosis yang dijanjikan kepada Uni Eropa (UE), dan mengenai profil kemanjuran dan keamanan jab.

MHRA adalah salah satu dari banyak badan di seluruh dunia yang menganalisis data sebenarnya dari peluncuran AstraZeneca di dunia.

Penelitian dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan yang pasti antara suntikan dan bentuk pembekuan darah yang langka, setelah kasus awalnya dilaporkan di Norwegia dan benua Eropa.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca, 7 dari 30 Pasien Pembekuan Darah Meninggal di Inggris

MHRA melaporkan pada akhir pekan dari 18 juta dosis yang diberikan di Inggris, ada 30 kasus pembekuan darah, tujuh fatal.

European Medicines Agency (EMA) mengatakan pada Selasa (6/4/2021), "belum mencapai kesimpulan dan peninjauan saat ini sedang berlangsung.”

Komisioner Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides menambahkan, badan tersebut diharapkan membuat keputusannya "Rabu malam" (7/4/2021). Pihaknya juga tengah melakukan "kontak intensif" dengan EMA.

Pernyataan itu muncul setelah kepala strategi vaksin EMA Marco Cavaleri yang dikutip di media Italia mengatakan ada hubungan yang "jelas". Badan tersebut akan mengumumkan kejelasannya dalam beberapa jam.

"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya dengan vaksin itu," kata Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero dalam sebuah wawancara.

"Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini."

Baca juga: India Tahan Semua Ekspor Utama Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Distribusi Covax Terancam

Jerman dan Perancis sama-sama membatasi penggunaan vaksin untuk orang tua. Mereka khawatir penerima yang lebih muda berpotensi lebih berisiko mengalami pembekuan.

Inggris dan pengembang vaksin sampai sekarang menolak pembatasan apa pun dalam penggunaannya, dengan mengatakan bahwa tidak ada bukti ada hubungan masalah dengan vaksin buatannya.

Adam Finn, profesor pediatri di Universitas Bristol, Inggris, mengatakan manfaat vaksin terus lebih besar daripada risikonya.

"Kami perlu tahu lebih banyak tentang orang-orang yang terkena dampak dan kami perlu memahami dengan tepat bagaimana penyakit itu muncul," katanya.

"Jika Anda saat ini ditawari satu dosis vaksin Oxford-AstraZeneca, peluang Anda untuk tetap hidup dan sehat akan meningkat jika Anda mengambil vaksin, dan akan turun jika tidak," tambahnya.

Baca juga: AS: AstraZeneca Mungkin Pakai Informasi Usang di Uji Coba Vaksinnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com