Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2021, 07:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

 NEW YORK, KOMPAS.com - Dua karyawan sebuah gedung apartemen mewah di New York telah dipecat dari pekerjaan mereka, setelah terlihat dalam video gagal membantu seorang wanita Amerika - Asia yang diserang dengan kejam di trotoar dekat gedung itu bulan lalu.

Pemecatan itu dikonfirmasi pada Selasa (6/4/2021) oleh perusahaan pengelola gedung, Organisasi Brodsky. Serangan itu terjadi 29 Maret tak jauh dari Times Square.

Baca juga: Wanita Asia Babak Belur Ditendangi di New York, Warga Diam Saja dan Tutup Pintu

Video pengawasan memperlihatkan penjaga pintu, menyaksikan penyerangan dari lobi gedung mereka. Mereka menunggu lebih dari satu menit setelah kekerasan berhenti, sebelum akhirnya melangkah keluar dari gedung.

Rekaman CCTV juga menunjukkan salah satu dari mereka menutup pintu gedung, ketika korban berusia 65 tahun, Vilma Kari, terbaring di tanah beberapa detik setelah serangan berakhir.

Pada saat kedua pria itu keluar untuk mendekati wanita yang terluka itu, penyerang telah pergi.

Kari, yang bermigrasi dari Filipina beberapa dekade lalu, sedang berjalan ke gereja ketika berpapasan dengan seorang pria, yang kemudian berulang kali ditendang dan diinjak oleh penyerang.

Dia menderita luka serius, termasuk patah tulang panggul, dan menghabiskan satu hari di rumah sakit.

Baca juga: WNI di AS Latihan Menembak untuk Hadapi Sentimen Anti-Asia

Organisasi Brodsky awalnya menangguhkan penjaga pintu sambil menunggu penyelidikan. Investigasi itu selesai pada Selasa (6/4/2021) mengakibatkan penjaga pintu dipecat, kata perusahaan itu.

"Sementara video lobi penuh menunjukkan bahwa setelah penyerang pergi, penjaga pintu muncul untuk membantu korban dan menurunkan kendaraan NYPD. Jelas bahwa protokol darurat dan keselamatan yang diperlukan tidak diikuti," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan melansir Guardian.

Serikat penjaga gedung, SEIU 32BJ, juga mengonfirmasi kedua pria tersebut telah dipecat, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Serikat pekerja sebelumnya mengatakan penjaga pintu menunggu sampai penyerang pergi. Tujuannya untuk memeriksa Kari dan menurunkan mobil patroli terdekat, karena mereka mengira dia memiliki pisau.

Video pengawasan menunjukkan sebuah mobil polisi berhenti sekitar satu menit setelah penjaga pintu keluar.

Para pekerja dan petugas terlihat bersamanya di trotoar selama beberapa menit sebelum video terputus.

Baca juga: Viral Video Pejabat AS Buka Baju Pamerkan Luka Perang, Protes Sentimen Anti Asia-Amerika

Pelaku kekerasan kemudian diketahui atas nama Brandon Elliot. Pria berusia 38 tahun ini, pernah dihukum karena membunuh ibunya hampir dua dekade lalu.

Kini dia didakwa dengan penyerangan dan percobaan penyerangan sebagai kejahatan rasial.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelombang Kedua Pelepasan Air PLTN Fukushima Dimulai Pekan Depan

Gelombang Kedua Pelepasan Air PLTN Fukushima Dimulai Pekan Depan

Global
New York Umumkan Keadaan Darurat Setelah Banjir Bandang

New York Umumkan Keadaan Darurat Setelah Banjir Bandang

Global
Pelaku Penembakan Rapper Tupac Shakur pada 1996 Akhirnya Didakwa

Pelaku Penembakan Rapper Tupac Shakur pada 1996 Akhirnya Didakwa

Global
Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Global
Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Global
Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Global
Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Global
[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

Global
Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Global
Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Global
Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Global
Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Global
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Global
Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com