Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Menerjemahkan Materi ISIS, Pria Ini Terancam Pidana 20 Tahun

Kompas.com - 06/04/2021, 18:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

TENNESSEE, KOMPAS.com - Benjamin Carpenter, seorang penduduk Knoxville, Tennessee, dituduh membuat terjemahan bahasa Inggris dari propaganda kelompok teroris ISIS.

Hakim Federal Amerika Serikat (AS) mendakwa Carpenter (alias Abu Hamza) karena diduga memimpin Publikasi Ahlut-Tawhid. Organisasi internasional ini menerjemahkan dan menerbitkan materi ISIS dan pro-ISIS.

Baca juga: Mengenal Asal-usul ISIS, Kelompok Teroris dari Irak

Dakwaan tersebut juga menuduh Carpenter membagikan beberapa materi terjemahan dengan agen FBI yang menyamar yang diyakini Carpenter terkait dengan ISIS.

Pihak berwenang menangkap Carpenter pada 24 Maret 2021. Pria berusia 31 tahun ini telah menghadapi sidang penahanan pada Senin (5/4/2021) melansir Newsweek.

Persidangannya dimulai 1 Juni, menurut Departemen Kehakiman AS (DOJ). Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun.

Propaganda online ISIS telah membantu kelompok itu menjelaskan ideologinya, strateginya, dan menginspirasi orang lain untuk bergabung.

Namun, serangan berkelanjutan terhadap kelompok tersebut oleh pasukan AS dan sekutunya telah mengurangi bisnis propagandanya.

Puncaknya pada Agustus 2015, outlet propaganda resmi ISIS merilis lebih dari 700 item dalam satu bulan. Pada Agustus 2016, jumlah itu turun menjadi kurang dari 200 item sebulan.

Meski demikian, grup tersebut terus menarik pengikut kelahiran AS.

Baca juga: Anggota ISIS Shamima Begum Tepergok Mengantre di Bank yang Membayar Uang Ilegal

Pekan lalu, FBI menangkap James Bradley karena diduga mendukung ISIS dengan maksud bergabung.

Bradley dan istrinya, Arwa Muthana, diduga ingin melakukan serangan teroris yang melibatkan taruna militer di tanah AS. Aksi itu akan dilakukan jika mereka tidak dapat bergabung dengan kelompok tersebut di Timur Tengah.

Pada 2015 sebuah studi terhadap 59 pendukung ISIS menemukan rata-rata pendukung ISIS kelahiran AS adalah seorang pria, berusia 26 tahun. Mereka telah mendiskusikan ISIS di media sosial, dan berasal dari beragam etnis atau ras.

Studi yang dilakukan oleh Center of National Security at Fordham Law tersebut menemukan bahwa sepertiga dari pendukung ISIS telah masuk Islam. Diantaranya 81 persen telah menyatakan dukungan untuk ISIS di media sosial.

Tapi keturunan Timur Tengah atau Arab justru sangat sedikit jumlahnya.

ISIS pertama kali muncul setelah tahun-tahun ketidakstabilan akibat invasi Irak dilakukan oleh AS dan pasukan sekutunya pada 2003.

Baca juga: Seperti Ini Kengerian Serangan ISIS di Kota Mozambik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com