LEESBURG, KOMPAS.com - Sentimen anti-Asia di Amerika Serikat yang terasa meningkat belakangan ini menimbulkan tanggapan beragam di kalangan diaspora Indonesia.
Ada yang menginginkan isu diangkat secara luas, hingga ada yang berjaga-jaga membawa peralatan khusus sampai berupaya kembali latihan menembak.
Maryam Barokah telah memposting isu mengenai sentimen anti-Asia yang kian meningkat belakangan ini sejak Februari lalu.
Baca juga: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?
Ia risau karena teman-temannya lebih peduli untuk memposting berita mengenai selebriti daripada membahas sentimen yang telah menimbulkan korban itu.
Pelajar kelas 8 di SMP Smart’s Mill itu tergerak untuk mengirim e-mail kepada kepala sekolahnya beberapa hari setelah insiden penembakan di kota Atlanta, di mana enam di antara delapan korban tewas adalah keturunan Asia.
Maryam antara lain menuliskan harapan agar sang kepala sekolah membantu meningkatkan kesadaran para siswa mengenai masalah itu.
Surat itu ditanggapi keesokan harinya dengan pengumuman yang disiarkan sekolah, berisikan penjelasan mengenai rasisme yang dialami warga Amerika keturunan Asia.
Sang kepala sekolah juga menegaskan janji untuk mengatasinya jika hal tersebut terjadi di lingkungan sekolahnya.
Maryam mengatakan semakin banyak pelajar, baik di sekolahnya sendiri maupun di SMP dan SMA di sekitarnya yang lebih tanggap terhadap sentimen anti-Asia. Termasuk di antaranya dengan memposting atau membahas isu terkait yang sedang terjadi di AS itu.
Tidak seperti di kota Leesburg, Virginia, tempat Maryam dan keluarganya tinggal, Kota New York mencatat laporan mengenai insiden anti-Asia yang termasuk tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.