Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dugaan Penyebab Terusan Suez Macet karena Kesalahan Manusia, Bukan Angin

Kompas.com - 28/03/2021, 13:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

SUEZ, KOMPAS.com - Kesalahan manusia atau teknis diperkirakan yang menjadi penyebab kapal kontainer besar tersangkut di Terusan Suez dan berakibat penumpukan lebih dari 300 kapal.

Osama Rabie, Kepala Otoritas Terusan Suez Mesir, mengatakan pada Sabtu (27/3/2021) bahwa kepada wartawan bahwa kapal tersebut bisa mengapung lagi pada Minggu malam waktu setempat (28/3/2021).

Krisis telah melumpuhkan rantai pasokan global, memaksa perusahaan kargo memilih antara menunggu atau untuk mengubah rute kapal di sekitar ujung selatan Afrika dengan biaya mahal.

Baca juga: Jika Terpaksa Memutar Hindari Terusan Suez, Ini Risiko yang Mengintai Kapal

Para pejabat sebelumnya menyalahkan hembusan dengan kekuatan 40 knot dan badai pasir sebagai penyebab kapal Ever Given tersangkut dan membuat Terusan Suez macet.

Namun, Rabie mengatakan pada Sabtu (27/3/2021) bahwa "angin kencang dan faktor cuaca" tidak sepenuhnya bertanggung jawab, dengan mengatakan "mungkin ada kesalahan manusia atau teknis", seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (27/3/2021).

Ditanya kapan kapal itu akan dibebaskan, dia menyuarakan nada optimis.

"Bisa selesai hari ini atau besok (Minggu), tergantung daya respons kapal" terhadap pasang surut, katanya.

Lebih dari 320 kapal yang membawa kargo bernilai miliaran dolar sekarang masih terhenti di kedua ujung jalur pelayaran penting yang menghubungkan Asia ke Eropa.

Kanal sepanjang 193 kilometer (120 mil) dari Laut Merah ke Mediterania adalah jalur vital untuk pengiriman antara Asia dan Eropa. Terdapat rute alternatif di sekitar Tanjung Harapan dengan biaya tambahan 12 hari di laut.

Rabie menambahkan Mesir kehilangan pendapatan sekitar 12-14 juta dolar AS (Rp ) setiap hari karena Terusan Suez ditutup.

Baca juga: Fakta Baru Terusan Suez Macet, Kapal Ever Given Bukan Terseret Angin


Kapan kapal bergerak lagi?

Kapal Ever Given, yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, telah terjepit secara diagonal di kanal sejak Selasa (23/3/2021), memblokir kanal di kedua arah.

Salah satu tanda efek sampingnya adalah otoritas Suriah mengatakan pada Sabtu (27/3/2021) bahwa mereka terpaksa untuk menjatah pasokan bahan bakar yang sudah langka.

Penangguhan operasional Terusan Suez "telah mempengaruhi impor minyak ke Suriah dan memperlambat kedatangan kapal yang membawa bahan bakar dan produk minyak" dari sekutu pemerintah Iran, kata kementerian perminyakan Suriah.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ferdinand de Lesseps, Inisiator Pembangunan Terusan Suez

Badan kesehatan hewan Rumania mengatakan pada Sabtu (27/3/2021) bahwa 11 kapal yang membawa ternak ke luar negeri terkena dampak kemacetan di Terusan Suez tersebut.

LSM Animals International memperingatkan "tragedi" itu berpotensi mempengaruhi sekitar 130.000 hewan.

Mereka yang terlibat dalam upaya penyelamatan telah memberikan berbagai prediksi tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka kembali kanal.

Yukito Higaki, presiden perusahaan Jepang Shoei Kisen yang memiliki kapal Ever Given, mengatakan kepada media lokal pada Jumat (26/3/2021) bahwa kapal tersebut dapat dibebaskan pada Sabtu malam waktu setempat (27/3/2021).

Direktur eksekutif Royal Boskalis, perusahaan induk Smit Salvage yang bertanggung jawab atas operasi penyelamatan, meyakinkan kapal tersebut bisa mengapung lagi "pada awal minggu depan".

Baca juga: Terusan Suez Masih Tertutup, Adakah Rute Alternatifnya?

Peter Berdowski mengatakan pada Jumat (26/3/2021) bahwa alat derek sedang disiapkan untuk memindahkan ratusan kontainer dari dek depan kapal.

Namun, Nick Sloane, master penyelamat Afrika Selatan yang bertanggung jawab untuk mengapungkan kembali kapal pesiar Costa Concordia Italia, mengatakan itu bisa membuat "penundaan yang sangat lama".

Penyumbatan telah menyebabkan penumpukan besar kapal di kedua ujung kanal Laut Merah dan Mediterania, menyebabkan penundaan besar dalam pengiriman minyak dan produk lainnya.

Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), manajer teknis kapal, mengatakan upaya difokuskan pada "pengerukan untuk menghilangkan pasir dan lumpur dari sekitar sisi pelabuhan haluan kapal".

Rabie mengatakan kepada wartawan Sabtu (27/3/2021) bahwa 14 kapal tunda telah dikerahkan untuk membantu mengapung kembali kapal tersebut.

Baca juga: Terusan Suez: Begini Skenario yang Mungkin Diambil untuk Bebaskan Ever Given

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com