Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ahli Ini Dapat Ancaman Kematian dari Pejabat Arab Saudi

Kompas.com - 25/03/2021, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN,Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Seorang ahli yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan Jamal Khashoggi diancam oleh pejabat senior Arab Saudi.

Hal itu dikonfirmasi oleh kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, pada Rabu (24/3/2021).

Ahli dari PBB yang mendapat ancaman tersebut bernama Agnes Callamard sebagaimana dilansir Reuters.

Diberitakan The Guardian, Callamard mengaku bahwa seorang pejabat Arab Saudi mengancam akan “mengurusnya” jika dia tetap menyelidiki kasus pembunuhan Khashoggi.

Baca juga: Selidiki Kasus Khashoggi, Ahli PBB Dapat Ancaman Pembunuhan dari Pejabat Tinggi Arab Saudi

Pejabat-pejabat Saudi tidak menanggapi permintaan komentar. Callamard tidak menanggapi saat dihubungi oleh Reuters.

"Kami mengonfirmasi bahwa detail dalam berita (yang diterbitkan) The Guardian tentang ancaman yang ditujukan pada Agnes Callamard adalah akurat," kata juru bicara hak asasi manusia PBB Rupert Colville dalam balasan email kepada Reuters.

Sementara itu, CNN bahkan mewartakan jika Callamard mendapat ancaman kematian dari seorang pejabat tinggi Arab Saudi.

Colville menambahkan, kantor hak asasi manusia PBB telah memberi tahu Callamard tentang ancaman tersebut serta keamanan dan otoritas PBB.

Baca juga: Pengadilan Turki Menolak Menambahkan Laporan AS dalam Persidangan Khashoggi

Callamard mengatakan kepada The Guardian bahwa ancaman itu disampaikan dalam pertemuan antara pejabat Arab Saudi dan PBB di Jenewa Januari 2020.

Setelah pihak Arab Saudi mengkritik pekerjaan Callamard dalam kasus tersebut, seorang pejabat senior Arab Saudi mengatakan dia telah berbicara dengan orang-orang yang siap untuk "mengurusnya".

“Ancaman kematian. Begitulah kami memahaminya. Orang-orang yang hadir, dan kemudian, menjelaskan kepada delegasi Arab Saudi bahwa ini benar-benar tidak pantas,” ujar Callamard.

Callamard memimpin penyelidikan PBB atas pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018 di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Baca juga: AS Bungkam soal Hukuman Putra Mahkota Arab Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi

Dia mengeluarkan laporan pada 2019 yang menyimpulkan ada bukti kredibel bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan sejumlah pejabat senior Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.

Callamard kemudian menyerukan sanksi terhadap aset MBS dan keterlibatannya di dunia internasional. MBS menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan itu.

Callamard telah mengkritik keputusan pengadilan Arab Saudi pada September yang memenjarakan delapan orang hingga 20 tahun atas pembunuhan tersebut.

Dia menuduh, Kerajaan Arab Saudi sam saja “mengejek keadilan” melalui putusan tersebut karena tidak menghukum lebih banyak pejabat senior.

Baca juga: 3 Nama Tiba-tiba Hilang dalam Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengambil sikap lebih keras terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi.

Bulan lalu, AS merilis laporan intelijen yang menyatakan bahwa MBS menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Pemerintah Arab Saudi menyangkal temuan tersebut dan menegaskan kembali bahwa pembunuhan itu adalah kejahatan keji oleh kelompok nakal.

Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com