Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez Macet, Kapal Kontainer Besar Sumbat Jalur Perdagangan Internasional

Kompas.com - 24/03/2021, 14:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Insiden yang lebih serius terjadi di dekat pelabuhan Jerman di Hamburg pada 2016, ketika CSCL Samudra Hindia yang besar kandas dan membutuhkan 12 kapal tunda untuk membebaskannya dalam waktu lima hari.

Situs pemantauan pengiriman Vesselfinder.com menunjukkan kapal yang terkena dampak dikelilingi oleh kapal tunda yang lebih kecil mencoba membebaskannya dari penumpukan di jalur.

Situs tersebut juga menunjukkan kemacetan lalu lintas kapal lain di kedua ujung kanal.

Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Masih Simpan 52 Kontainer Zat Asam Berbahaya


Pengawas perdagangan TankerTrackers.com berkicau bdi akunnya bahwa ada "banyak tanker bermuatan penuh" terjebak di kedua ujung kanal yang membawa minyak Saudi, Rusia, Oman dan AS.

Biasanya kapal membentuk konvoi untuk melintasi utara dan selatan kanal Suez. The Ever Given adalah bagian dari konvoi menuju utara ketika insiden itu terjadi, menurut agen pengiriman GAC.

GAC melaporkan melaporkan kapal itu berada di urutan kelima dalam konvoi menuju utara. Tidak ada satu pun kapal sebelumnya yang terkena dampak. Tetapi 15 kapal di belakangnya ditahan jangkar menunggu kanal “disingkirkan”. Konvoi ke selatan juga diblokir.

Terusan Suez adalah salah satu lalu lintas air terpenting di dunia, dan menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah dan jalur pelayaran ke Asia. Panjangnya 120 mil (190 km), dengan dalam 79 kaki (24 m) dan lebar 673 kaki (205 m).

Kanal tersebut dapat menangani lusinan kapal kontainer raksasa setiap hari, sehingga penahanan yang lama dapat menyebabkan penundaan yang serius.

Meskipun demikian, para ahli perkapalan berharap kapal raksasa itu akan dibebaskan dengan cepat.

Baca juga: 39 Mayat Warga Vietnam Ditemukan di Kontainer Truk, 2 Pria Diputus Bersalah

Sementara Flavio Macau, dosen senior manajemen rantai pasok di Universitas Edith Cowan di Australia Barat, mengatakan satu masalah adalah kapal kontainer menjadi jauh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, terlalu besar bahkan untuk Terusan Panama.

“Memindahkan sekitar 50 kapal sehari, dampak dari kapal yang terdampar bisa diabaikan kecuali butuh waktu berminggu-minggu untuk mengapungkannya kembali,” katanya.

“Tapi itu (pengapungan kembali) sangat tidak mungkin dan ini akan berakhir dalam beberapa hari, maksimal.”

Mike Schuler, editor senior situs berita pengiriman gcaptain.com, mengatakan tidak jelas apa yang persisnya terjadi. Tetapi dia mencatat ada banyak kapal tunda yang dipindahkan ke tempat itu untuk membebaskan Ever Given.

“Ada banyak kapal tunda tersedia, tapi butuh banyak tenaga memindahkan kapal sebesar itu. Jadwal pasang surut juga bisa ikut berperan karena kapal bisa terdampar di kanal.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Guardian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com