Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi Bertubi-tubi Hujani Militer Myanmar, dari AS, Uni Eropa, sampai Inggris

Kompas.com - 23/03/2021, 08:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters,AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Militer Myanmar mendapat serangan sanksi bertubi-tubi dari penjuru dunia, mulai dari Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Inggris.

Terbaru, pada Senin (22/3/2021) AS dan Uni Eropa sama-sama menjatuhkan sanksi ke militer atas kudeta Myanmar dan tindakan keras terhadap para demonstran.

Bahkan tak hanya militer, anak-anak para jenderal pun ikut kena dan polisi Myanmar tak luput dari sanksi.

Baca juga: Militer Myanmar Berniat Balas Dendam karena 4 Temannya Tewas, 1.500 Warga Desa Mengungsi

Berikut adalah rangkuman sanksi-sanksi yang menghujani militer Myanmar hingga Selasa (23/2/2021).

Pembunuhan berdarah pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan militer Myanmar menewaskan hampir 250 orang.
AP Pembunuhan berdarah pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan militer Myanmar menewaskan hampir 250 orang.
1. Joe Biden putus akses keuangan jenderal Myanmar

Presiden AS Joe Biden pada Rabu (10/2/2021) memutus akses keuangan para pemimpin militer Myanmar, ke dana 1 miliar dollar AS (Rp 13,9 triliun) di "Negeri Paman Sam".

"Saya kembali menyerukan kepada militer Burma untuk segera membebaskan para pemimpin dan aktivis politik demokratis yang sekarang mereka tangkap, termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint," kata Biden kala itu, dikutip dari AFP.

Sanksi Myanmar dijatuhkan Biden setelah Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mewanti-wanti juga akan menjatuhkan sanksi.

Baca juga: Joe Biden Putus Akses Keuangan Jenderal Myanmar ke AS sebagai Sanksi Kudeta Militer

Pasukan keamanan berjaga selama demonstrasi oleh pengunjuk rasa menentang kudeta militer di kota Hlaingtharyar Yangon (14 Maret 2021)AFP PHOTO/STR Pasukan keamanan berjaga selama demonstrasi oleh pengunjuk rasa menentang kudeta militer di kota Hlaingtharyar Yangon (14 Maret 2021)
2. Inggris dan Kanada beri sanksi, termasuk untuk menteri

Inggris dan Kanada pada Kamis (18/2/2021) menjatuhkan sanksi kepada para jenderal Myanmar, atas pelanggaran HAM akibat melakukan kudeta militer.

Sanksi Inggris ditujukan kepada Menteri Pertahanan Jenderal Mya Tun Oo, Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal Soe Htut, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Letjend Than Hlaing.

Sanksi Myanmar yang berlaku adalah melarang para jenderal itu bepergian ke Inggris, dan membekukan aset apa pun yang mungkin mereka miliki di "Negeri Ratu Elizabeth".

Kemudian Menteri Luar Negeri Kanada Marc Garneau mengumumkan daftar sanksi yang lebih banyak, yaitu 9 pejabat Myanmar.

Baca juga: Jenderal Myanmar Kena Sanksi Inggris dan Kanada, Termasuk Para Menteri

Polisi antihuru-hara bergerak untuk membubarkan pengunjuk rasa di Tharkata, Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3/2021). Para pengunjuk rasa menentang kekerasan yang meningkat oleh pasukan keamanan Myanmar dan melakukan lebih banyak unjuk rasa anti-kudeta pada Jumat.AP PHOTO Polisi antihuru-hara bergerak untuk membubarkan pengunjuk rasa di Tharkata, Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3/2021). Para pengunjuk rasa menentang kekerasan yang meningkat oleh pasukan keamanan Myanmar dan melakukan lebih banyak unjuk rasa anti-kudeta pada Jumat.
3. Sanksi baru dari AS untuk dua pemimpin junta

AS pada Senin (22/2/2021) mengumumkan sanksi lagi kepada 2 pemimpin junta militer Myanmar, yaitu Jenderal Maung Maung Kyaw yang memimpin Angkatan Udara, dan Letnan Jenderal Moe Myint Tun.

"Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan menekan keinginan rakyat."

"Kami tidak akan goyah dalam mendukung rakyat Burma," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, merujuk pada nama lama Myanmar.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Baru untuk 2 Pemimpin Junta Militer Myanmar

Panglima AD Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing. AFP/YE AUNG THU Panglima AD Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.
4. Dua anak Jenderal Min Aung Hlaing masuk blacklist AS

Kemenkeu AS pada Rabu (10/3/2021) mem-blacklist dua anak dewasa pemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, yakni Aung Pyae Sone dan Khin Thiri Thet Mon.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com