Asteroid itu diperkirakan berdiameter sekitar 900 meter, bahkan pada perkiraan terkecil diameter batuan luar angkasa tersebut kira-kira setara 3,5 kali luas lapangan sepak bola.
Melansir New York Post, asteroid ini ditemukan pada 23 Maret 2001 oleh proyek Lincoln Near-Earth Asteroid Research, kolaborasi antara Angkatan Udara AS, NASA, dan Laboratorium Lincoln di MIT.
2001 FO32 akan berada terdekat dengan Bumi sekitar pukul 16.00 GMT atau 23.00 WIB pada Minggu (21/3/2021), menurut Observatorium Paris, pusat penelitan astronomi terbesar di Perancis.
Baca juga: Sampai di Bumi, Sampel Asteroid dari Hayabusa-2 akan Diteliti di Jepang
Asteroid ini akan menjadi yang paling terang saat terbang melewati langit selatan, kata Chodas.
NASA melanjutkan, lebih dari 95 persen asteroid dekat Bumi seukuran 2001 FO32 atau lebih besar sudah mereka masukkan ke katalog.
NASA mengklaim, tak satu pun dari asteroid itu yang berpeluang menabrak Bumi selama abad berikutnya.
Jarak terdekat 2001 FO32 selanjutnya dengan Bumi adalah tahun 2052, imbuh NASA.
Baca juga: Media Asing Ramai Beritakan Josua Jual Batu Meteor Senilai Rp 26 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.