Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Limpahkan 2,7 Juta Vaksin AstraZeneca Tak Terpakai ke Meksiko

Kompas.com - 20/03/2021, 14:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas pinjaman vaksin Covid-19 bagi negaranya.

Biden disebut telah setuju memberikan 2,7 juta vaksin Covid-19 sebagai pinjaman ke Meksiko, untuk membantu mengimbangi kekurangan dalam upaya inokulasinya.

“Pemerintah AS telah memutuskan untuk membantu kami dan mengirimkan 2,7 juta dosis vaksin AstraZeneca,” kata Lopez Obrador dalam jumpa pers Jumat (19/3/2021) di negara bagian timur Veracruz melansir Al Jazeera.

Menurutnya kesepakatan itu dicapai dengan syarat-syarat yang baik untuk Meksiko. Dia berharap vaksin akan datang minggu depan.

“Saya khususnya berterima kasih kepada Presiden Biden, karena saya membahas masalah ini dengannya dua bulan lalu, ketika kami melakukan percakapan telepon.”

Karena penundaan dalam pengiriman yang dijanjikan, Meksiko berusaha keras untuk mendapatkan cukup vaksin untuk rencana inokulasinya.

Alhasil negara Amerika Latin ini semakin bergantung pada Rusia dan China untuk mengamankan dosis.

Baca juga: Sejumlah Negara di Eropa Kembali Gunakan Vaksin Virus Corona AstraZeneca

Lopez Obrador sejak awal berniat meminta Biden untuk meminjamkannya vaksin, terutama vaksin AstraZeneca, yang belum diizinkan untuk digunakan di AS.

Sebelumnya menjelang pertemuan bilateral pada awal Maret, Gedung Putih menyatakan tidak akan meminjamkan vaksin ke Meksiko atau negara lain. AS awalnya menyebut akan fokus pada kampanye vaksinasi sendiri.

Tetapi pada Kamis (18/3/2021), Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengonfirmasi kesepakatan tersebut.

"Pandemi tidak mengenal batas dan memastikan tetangga kita dapat menahan virus adalah misi penting untuk mengakhiri pandemi," kata dia.

Para pejabat mengumumkan kesepakatan itu tepat ketika Meksiko mengatakan akan membatasi perjalanan di perbatasan selatannya dengan Guatemala.

Pembatasan disebut dilakukan untuk mengekang penyebaran Covid-19, sejalan dengan upaya untuk menahan lonjakan imigrasi ke AS dari Amerika Tengah.

Baca juga: Bela Astrazeneca, Istri Pangeran Charles Mengaku Menerima Vaksin Buatan Oxford Tersebut

Pejabat Meksiko dan AS menilai kedua langkah itu bukan quid pro quo. Tetapi para ahli kebijakan luar negeri mencatat bahwa perjanjian itu sesuai dengan kebutuhan kedua negara.

Menurut Lopez Obrador, sebagai imbalan atas vaksin itu negaranya akan memberikan apa yang "selalu" diberikan kepada AS. Barternya adalah "persahabatan dan kerja sama di semua bidang".

“Apa yang akan kami berikan sebagai balasannya? Yang selalu kami berikan: persahabatan dan kerja sama di semua bidang, ”katanya.

“Sangat penting bagi kami untuk mempertahankannya dengan pemerintah AS.”

Lopez Obrador menambahkan vaksin akan membantu Meksiko mencapai tujuan menginokulasi 126 juta populasi. Suntikan pertama diberikan untuk semua orang di atas 60 pada akhir April.

Baca juga: PM Thailand Suntik Vaksin AstraZeneca di Tengah Kontroversi Efek Pembekuan Darah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com