"BWF bagaimana dengan tim badminton Denmark, India, Thailand? Kenapa semua tim itu tidak WO? Dan kenapa tim Indonesia yang harus WO? Ini tidak adil!" tulis Nuqraha Susila mahasiswa Politeknik Sultan Idris Shah, Selangor, yang tinggal di Kuala Lumpur.
Pebulu tangkis Thailand, Kunlavut Vitidsarn sempat bermain melawan Jonathan Christie di kategori tunggal putra dan kalah.
Pemain ganda campuran Indonesia Praveen Jordan turut mengkritik BWF dan panitia penyelenggara lokal, yang dia anggap "melanggar peraturan sendiri" dengan memaksa tim Indonesia balik ke hotel berjalan kaki.
Praveen adalah salah satu anggota tim yang belum sempat bertanding dan ia pun menyuarakan pendapatnya lewat media sosial.
Kontingen Indonesia harus berjalan kaki pulang dari Utilita Arena ke hotel tim di Crowne Plaza Birmingham City Center.
View this post on Instagram
Praveen cs berjalan setidaknya 800 meter atau 11 menit jika melihat dari Google Maps.
Lokasi hotel tempat mereka bernaung di Birmingham memang tidak jauh dari venue laga. Akan tetapi, hal ini tentu saja sangat disayangkan karena selalu akan ada risiko terpapar selama perjalanan kaki tersebut.
Menurut Praveen, hal-hal seperti ini kemungkinan besar tak akan terjadi apabila BWF menerapkan sistem bubble selama All England 2021 diselenggarakan.
Baca juga: Praveen Jordan: Panitia All England Mengusir Tim, Kami Harus Pulang Jalan Kaki ke Hotel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.