Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Zulu Goodwill Zwelithini, yang Sarat Kontroversi, Dianggap Teman Sejati Israel

Kompas.com - 15/03/2021, 11:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JOHANNESBURG, KOMPAS.com – Komunitas Yahudi Afrika Selatan dan sejumlah pejabat Israel berbelasungkawa atas meninggalnya Raja Zulu Goodwill Zwelithini pada Jumat (12/3/2021).

Zwelithini meninggal dunia dalam usia 72 tahun setelah dirawat akibat penyakit diabetes.

Dewan Deputi Yahudi Afrika Selatan (SAJBD) menyampaikan belasungkawa kepada Keluarga Kerajaan dan bangsa Zulu.

Dalam pernyataannya, SAJBD sekaligus memuji hubungan Zwelithini dengan warga Yahudi di negara itu.

“Dalam masa pemerintahan selama setengah abad, Raja Zwelithini adalah pemimpin perwakilan yang diakui status kerajaannya mewujudkan sejarah yang lebih besar, warisan, dan budaya orang Zulu di Afrika Selatan,” kata SAJBD.

Baca juga: Tradisi Tes Keperawanan dari Raja Zulu, Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

Payung kelompok Yahudi di Afrika Selatan tersebut menambahkan, Zwelithini mendorong para pengikutnya menuju transisi demokrasi.

Selain itu, Zwelithini mengajak rakyatnya beradaptasi dengan tantangan baru berupa pemulihan dan pembangunan bangsa sebagaimana dilansir The Algemeiner, Jumat.

“Raja Zwelithini juga akan dikenang oleh komunitas Yahudi, khususnya di provinsi asalnya KwaZulu-Natal, sebagai teman yang hangat dan murah hati dengan pintu yang selalu terbuka,” sambung SAJBD.

SAJBD menuturkan, kegiatan komunitas Yahudi, pengusaha Yahudi, dan organisasi filantropi KZN didukung kiprahnya oleh Zwelithini di KwaZulu-Natal.

Zwelithini merupakan raja dari kelompok etnik terbesar di Afrika Selatan yang berkuasa selama hampir 50 tahun.

Baca juga: Tradisi Tes Keperawanan dari Raja Zulu, Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

Pejabat diplomatik Israel juga mengenang Zwelithini sebagai sosok yang telah mendukung hubungan erat antara partai Kongres Nasional Afrika yang berkuasa di Afrika Selatan dengan Israel.

Ketika Kongres Nasional Afrika melonggarkan hubungannya dengan Israel, Zwelithini justru memuji teknologi pengelolaan air Israel.

Selain itu, Zwelithini juga bekerja sama dengan kelompok pro-Israel lokal dalam memerangi HIV.

Duta Besar Israel untuk Afrika Selatan Lior Keinan menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga Kerajaan dan Kerajaan Zulu.

“Kami sangat sedih mendengar meninggalnya Yang Mulia Raja Goodwill Zwelithini kaBhekuzulu,” kata Keinan di Twitter.

Baca juga: Sekitar 4.000 Kasus Infeksi Ulang Covid-19 Ditemukan di Afrika Selatan

“Raja Zwelithini adalah pemimpin yang hebat bagi Bangsa Zulu dan teman sejati Israel yang selalu mencari cara untuk menciptakan dialog,” imbuh Keinan.

Konsul Jenderal Israel di Mumbai Yaakov Finkelstein, yang sebelumnya bertugas di kedutaan Afrika Selatan, juga menyampaikan belasungkawa.

“Sedih dengan kematian Raja Goodwill Zwelithini ka Bhekuzulu. Dia adalah teman baik Israel dan selama tugas saya di Afrika Selatan, kami bekerja erat untuk meningkatkan kerja sama antara rakyat Zulu dan Israel,” tulis Finkelstein di Twitter.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Zwelithini dikenal sebagai penguasa yang flamboyan dan sering membelikan barang mewah bagi enam istrinya.

Selain itu, dia juga menghabiskan 155.000 poundsterling (Rp 3,1 miliar) untuk seragam militer bagi 28 anaknya.

Baca juga: Berusaha Hamil Selama Setahun, Wanita Ini Ternyata Terlahir Pria

Selama 49 tahun kekuasaannya, Zwelithini menggelar festival di mana gadis perawan harus menari di hadapannya sambil bertelanjang dada.

Istri keenamya, Zola Mafu dari Swaziland (kini eSwatini), diambil pada 2003 saat dia berusia 18 tahun.

Meski posisinya hanya seremonial dan tidak punya kekuasaan di Afrika Selatan, Zwelithini menuai kemarahan aktivis perempuan dan HIV/AIDS karena tes keperawanannya.

Dia memutuskan tetap menggelar tes keperawanan, meski ditentang oposisi, dengan dalih membantu negara memerangi HIV/AIDS.

Baca juga: Terjebak Perang Antar-geng, Wanita Tewas Tertembak Peluru Nyasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com