Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Inggris Selidiki Istri Presiden Suriah atas Tuduhan Terorisme

Kompas.com - 15/03/2021, 06:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Istri Presiden Suriah Bashar al-Assad, Asma al-Assad, dilaporkan diselidiki oleh Kepolisian London, Inggris.

Perempuan kelahiran Inggris itu diinvestigssi atas tuduhan mendukung terorisme. Jika terbukti, dia bisa dideportasi.

Dewan Hakim Internasional Guernica 37 menuding Asma "aktor berpengaruh" atas kejahatan internasional dan terorisme.

Baca juga: Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Istrinya Positif Covid-19

Dikatakan, pemerintah Suriah bersalah atas pendekatan sistematis dalam membunuh warga sipil, termasuk menggunakan senjata kimia.

Tim legal menyatakan, mereka memandang penting investigasi terhadap istri Presiden Suriah tersebut.

"Memastikan bahwa negara, melalui proses hukum independen maupun imparsial, bertanggung jawab terhadap warganya," jelas mereka.

Kepolisian Metropolitan London menerangkan, jika buktinya cukup, Asma al-Assad harus dihadapkan pada pengadilan Inggris.

Penegak hukum menyadari, mereka tidak bisa serta merta mencabut kewarganegaraan perempuan berusia 45 tahun itu.

"Itu tidak akan melayani kepentingan ratusan ribu korban sipil dalam konflik berusia 10 tahun," jelas kepolisian.

Baca juga: Presiden Suriah Assad Akui Ada Milisi Negaranya di Perang Armenia-Azerbaijan

Penyelidikan terhadap Asma dilakukan oleh Komando Kontra Terorisme, bagian dari Unit Kejahatan Perang.

Mereka memutuskan menginvestigasi Ibu Negara Suriah tersebut setelah mendapatkan rujukan pada 31 Juli 2020.

Dilansir Sky News Minggu (14/3/2021), Maret ini menandai 10 tahun tenggelamnya Suriah ke dalam perang saudara.

Sekitar 400.000 orang tewas, dan 6,5 juta mengungsi. Damaskus menyanggah melakukan kejahatan perang.

Asma lahir dan dibesarkan di kawasan barat London. Dia sempat bekerja sebagai bankir investasi di JP Morgan.

Mantan kolega Paul Gibbs mengenang sosoknya sebagai orang yang tidak terlalu menonjol dan tampak normal.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, Presiden Suriah Tuding Erdogan Pemicu Utamanya

Pada saat itu, dia sudah bertemu Assad. Setelah menemaninya menemui Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, dia menikahi sang presiden.

Ayman Abdelnour, mantan teman sekaligus penasihat Assad menerangkan, evolusi yang dilakukan Asma sangatlah kompleks.

Saat menikahi Assad pada 2000, dia tidak diperlakukan sebagai keluarga. Selain fakta dia Homs dan Sunni, bahasa Arabnya kurang bagus.

"Jadi, dia tidak diperbolehkan berbicara di media jika melakukan kesalahan. Bahkan gelar ibu negara saja dia tidak dapat," ucap Abdelnour.

Situasinya mulai berbalik setelah 2013. Asma mulai mendukung penuh sang suami, dan dianggap bertanggung jawab dalam berbagai tuduhan kejahatan kemanusiaan.

Abdelnour menjelaskan, selama sembilan bulan terakhir Asma berkunjung ke komunitas Alawite, di mana Assad juga menjadi bagiannya.

Adalah ambisi Asma, kata Abdelnour, untuk menananmkan pengaruh di ekonomi dengan statusnya yang adalah orang biasa.

Baca juga: Presiden Suriah: Kehadiran Rusia Bantu Lawan Pengaruh Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com