Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Harry dan Meghan Markle Dianggap Sudah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris

Kompas.com - 08/03/2021, 16:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Meski begitu, Ship menerangkan dengan kritikan pasangan itu ke keluarga, jelas mereka juga mengkritik Ratu.

The Times menulis bagaimana pasangan itu menulis "narasi baru", dengan kritikan pun juga berdatangan.

The Daily Mail, yang selama ini vokal mencibir Meghan Markle, mengutip pakar kerajaan Robert Johnson.

Si pakar berujar bahwa tindakan keduanya adalah bentuk "obsesi diri". "Sudah jelas mereka hanya memanjakan diri sendiri," kritiknya.

Baca juga: Meghan Markle Menikah Diam-diam 3 Hari Sebelum Upacara Resmi

Selain itu, media Inggris juga mempertanyakan ranah lain seperti pengakuan Meghan anaknya tak bisa jadi pangeran karena warna kulitnya.

The Times mengulas, Archie jelas tidak bisa jadi pangeran karena ayahnya bukan pewaris takhta Kerajaan Inggris.

Sebagai informasi, Pangeran Harry berada di urutan keenam setelah ayahnya Pangeran Charles, kakaknya, Pangeran William beserta tiga anaknya.

Lain cerita jika Pangeran Charles menggantikan ibunya sebagai Raja Inggris, sehingga Archie bisa menjadi pangeran.

Pakar kerajaan lain Robert Hardman kepada radio BBC berkata, sebenarnya Archie sudah ditawari gelar Earl of Dumbarton, namun ditolak.

Hardman melanjutkan, pengakuan itu jelas menonjok keluarga kerajaan, yang sampai saat ini belum berkomentar.

Baca juga: Meghan Markle Sempat Berpikir untuk Bunuh Diri Saat Jadi Anggota Kerajaan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com