JEDDAH, KOMPAS.com – Haramain Sharifain melaporkan, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menjadi pemimpin negara pertama di dunia yang melaksanakan Umrah saat Pandemi Covid-19.
Muhyiddin juga dipersilakan memasuki Ka’bah dengan sekeliling Ka’bah dijaga oleh pasukan keamanan Arab Saudi.
Itu adalah pertama kalinya seorang tamu diperbolehkan memasuki Ka’bah pada hari tidak resmi selama lebih dari setahun.
Baca juga: Pasca Jeda 7 Bulan, 10.000 Jemaah Umrah Mancanegara Tiba di Arab Saudi
Sementara itu, melansir Saudi Gazette, Muhyiddin tiba di Jeddah pada Sabtu (6/3/2021).
Saat tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Muhyiddin diterima oleh Gubernur Jeddah Pangeran Mishaal Bin Majed, lapor Saudi Press Agency.
NEWS | Prime Minister of Malaysia to perform Umrah tonight in Masjid Al Haram, Makkah
He is the first Head of Government to perform Umrah since the pandemic began pic.twitter.com/wxPRr7QDjJ
— Haramain Sharifain (@hsharifain) March 6, 2021
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengumumkan bahwa Muhyiddin akan melakukan kunjungan resmi selama empat hari di Arab Saudi, mulai Sabtu hingga Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Masjidil Haram Buka Lagi Usai Tutup 7 Bulan, Kuota Umrah Naik Jadi 15.000
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi pertama Muhyiddin ke Arab Saudi sejak menjabat pada 1 Maret 2020.
Kunjungan itu bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi, termasuk pembentukan komite strategis tingkat tinggi.
Dalam kunjungan itu akan diagendakan pembicaraan guna meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Baca juga: Otoritas Arab Saudi sudah Buka secara Terbatas Kegiatan Umrah dalam 3 Tahap
Kerja sama tersebut termasuk di bidang minyak, gas, energi terbarukan, serta dalam Haji dan Umrah. Selain itu, akan dibahas pula strategi untuk memperkuat upaya dalam memerangi pandemi Covid-19.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengacu pada Visi 2030 oleh Putra Mahkota Muhammed Bin Salman (MBS) yang memperkuat hubungan bilateral “Riyadh-Kuala Lumpur”.
Penguatan hubungan bilateral tersebut akan meningkatkan kerja sama dan koordinasi di bidang baru, termasuk teknologi modern dan bidang inovasi.
Baca juga: Umrah akan Dimulai Kembali 4 Oktober, Ini Tahapannya
Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mencapai kerja sama yang lebih luas dalam mengembangkan smart city dan teknologi kecerdasan buatan.
Tak luput, akan dibahas pula mengenai isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.
Baca juga: Haji 2020 Sukses, Arab Saudi Mulai Lirik Umrah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.