Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kera Besar di Kebun Binatang AS Dapat Vaksin Covid-19 Eksperimen

Kompas.com - 07/03/2021, 11:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

SAN DIEGO, KOMPAS.com - Sejumlah kera besar di Kebun Binatang San Diego mendapat vaksin Covid-19 eksperimen, menyusul adanya penyebaran di sana.

Empat ekor orangutan dan lima bonobo menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin dari Zoetis, perusahaan farmasi khusus hewan.

Dilaporkan National Geographic, terdapat Karen, orangutan pertama yang mendapatkan operasi jantung pada 1994.

Baca juga: WHO Dorong Pembebasan Sementara Hak Paten Vaksin Covid-19 di Masa Krisis

Kepala Konservasi dan Kesehatan Alam Liar Nadine Lamberski berujar, kera besar itu tidak mengalami efek samping.

Lamberski menerangkan, mereka akan segera mengambil darah dari Karen dan bonobo lain untuk melibat apakah terdapat antibodi Covid-19.

Dia mengatakan langsung berkeputusan melakukan imunisasi, meski vaksin itu baru diujicobakan pada anjing dan kucing.

Lamberski menyadari hewan bisa bereaksi buruk. Namun, inokulasi itu dibuat untuk patogen tertentu, bukan satu spesies.

Dia menuturkan, pihaknya biasanya menggunakan vaksin yang dikembangkan anjing-kucing ke harimau serta singa.

Pejabat Kebun Binatang San Diego itu menegaskan, mereka tidak serampangan melakukan vaksinasi untuk primata.

Baca juga: Italia Blokir Ekspor 250.000 Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Australia

"Kami memikirkan dalam-dalam dan melakukan riset; apa dampaknya jika tak melakukan atau melakukannya?" ujar dia.

Dilansir Sky News Kamis (4/3/2021), dia menegaskan motto mereka adalah tak boleh menyakiti hewan.

Para kera itu dilaporkan mendapatkan makanan untuk mengalihkan perhatian, ketika proses inokulasi digelar.

Lamberski berkata, prosesnya tergolong cepat. Baginya, ini adalah kali pertama dia begitu berniat menggunakan vaksin yang baru tahap pengembangan.

Baca juga: 3 Gorila di Kebun Binatang AS Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Pegawai

Vaksinasi itu terjadi setelah pada Januari, kebun binatang di California itu menyadari mereka mendapati kasus virus corona.

Delapan primata mengalami batuk-batuk, dan diyakini tetular corona dari salah satu staf yang tak bergejala.

Pemimpin kawanan gorilla punggung perak, bernama Winston, mengalami pneumonia serta serangan jantung.

Namun setelah mendapatkan perawatan obat eksperimen, kondisi gorilla berusia 49 tahun itu berangsur pulih.

Baca juga: Anak Harimau Putih Mati karena Corona di Kebun Binatang Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com