Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Bersejarah Paus Fransiskus ke Irak sebagai "Peziarah Perdamaian"

Kompas.com - 05/03/2021, 07:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

Paus mengatakan pada Rabu bahwa dia bertekad untuk tidak "mengecewakan" rakyat Irak.

Namun, kekhawatiran atas keamanan dan pembatasan ketat yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 membuat sebagian besar warga Irak hanya bisa mengikuti perjalanan Paus melalui televisi.

Meskipun paus menikmati berada di antara umat berimannya, kerumunan di acara-acaranya sangat dibatasi.

Jadwalnya juga kebanyakan bepergian dengan mobil lapis baja yang tertutup.

Baca juga: Ahli Peringatkan Bahaya Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak

Martir gereja

Komunitas Kristen Irak adalah salah satu yang tertua dan paling beragam di dunia, dengan Khaldea dan umat Katolik lainnya berjumlah sekitar setengahnya, bersama dengan Ortodoks Armenia, Protestan, dan lainnya.

Pada 2003, ketika invasi pimpinan AS menggulingkan diktator Saddam Hussein, orang Kristen membentuk kelompok sekitar 6 persen dari 25 juta orang Irak.

Namun, setelah bertahun-tahun pertumpahan darah, jumlahnya turun menjadi hanya 400.000 hari ini.

Paus Argentina itu mengatakan dia "merasa terhormat bertemu dengan martir Gereja" dan mengucapkan terima kasih atas iman mereka.

Ada "terlalu banyak martir", katanya, sementara yang selamat "di mata Anda memiliki gambaran tentang rumah-rumah yang hancur dan gereja-gereja yang dinodai, dan di dalam hati Anda luka-luka yang ditinggalkan orang-orang yang dicintai serta rumah-rumah yang ditinggalkan".

Dia mengatakan Gereja Katolik yang dia pimpin "mendorong Anda untuk terus maju".

Paus juga memberikan penghormatan kepada komunitas minoritas Yazidi, "yang telah sangat menderita".

Ribuan Yazidi terbunuh dan wanita dijadikan budak seksual ketika ISIS melanda Irak pada 2014.

Baca juga: Warga Kristen Irak Anggap Kunjungan Paus Fransiskus sebagai Pesan Harapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com