KOTA VATIKAN, KOMPAS.com - Dalam perjalanan bersejarah ke Irak, Paus Fransiskus memberikan penghormatan pada Kamis (4/3/2021) kepada mereka yang telah mengalami kekerasan bertahun-tahun.
Paus mengatakan kedatangannya ke sana adalah sebagai "peziarah perdamaian", seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (4/3/2021).
Dalam sebuah pesan video, pria berusia 84 tahun melambaikan tangannya kepada "para saudar dan saudari dari agama lainnya".
Baca juga: Ada Serangan Roket di Irak, Paus Fransiskus Minta Dirinya Didoakan
Selain itu, juga menyoroti kerugian besar yang harus dibayar oleh komunitas Kristen Irak dengan mengatakan bahwa ada "terlalu banyak martir".
"Saya ingin bertemu dengan Anda, melihat wajah Anda, mengunjungi pulau Anda, tempat lahir peradaban kuno dan luar biasa," ujar Paus.
"Saya datang sebagai peziarah yang bertobat untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan, setelah bertahun-tahun dilanda perang dan terorisme," lanjutnya.
"Saya datang sebagai peziarah perdamaian dalam mencari persaudaraan, dijiwai oleh keinginan untuk berdoa bersama dan berjalan bersama, juga dengan saudara dan saudari dari agama lainnya," terangnya.
Baca juga: Tak Takut Kematian, Paus Fransiskus Ingin Meninggal di Roma
Paus akan melakukan perjalanan pertama ke laur negeri sejak pandemi Covid-19 melanda Eropa tahun lalu.
Pada Jumat (5/3/2021), Paus akan tiba di Irak dengan agenda yang padat hingga Minggu (7/3/2021).
Dari pusat kota Baghdad hingga kota suci Syiah Najaf, spanduk selamat datang menampilkan gambar Paus dan gelar Arab "Baba al-Vatikan", sudah tersebar di jalanan.
Dari Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim di gurun selatan, hingga kota-kota Kristen yang porak poranda di utara, jalanan diaspal dan gereja-gereja direhabilitasi.
Di antara momen-momen paling luar biasa dari perjalanan ini adalah pertemuan tatap muka Paus dengan Ayatollah Agung Ali Sistani, ulama yang sangat tertutup, yang merupakan otoritas keagamaan tertinggi bagi banyak Muslim Syiah di dunia.
Baca juga: Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak, Paus Benediktus XVI Sampaikan Kekhawatiran
Paus ingin memenuhi impian pendahulunya, John Paul II, untuk mengunjungi Irak. Meskipun, wabah virus corona merajalela dan kekerasan meningkat di Irak.
Tantangan keamanan ikut menjadi sorotan pada Rabu (3/3/2021) ketika serangan roket menghantam pangkalan yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS.
Peristiwa yang terjadi setelah beberapa pekan meningkatnya ketegangan AS-Iran di tanah Irak.