MADRID, KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 69 tahun kehilangan hak asuh atas anak kembar yang dilahirkannya pada usia 64 tahun. Pengadilan tertinggi Spanyol memutuskan dia tidak mampu merawat mereka.
Mahkamah Agung Spanyol menguatkan putusan 22 April 2020 yang dijatuhkan oleh Pengadilan Provinsi Burgos. Pengadilan memutuskan mengambil si kembar, karena sang ibu dinilai tidak dapat merawat mereka dalam “kondisi optimal.”
Melansir Daily Mail, putusan Mahkamah Agung pada Senin (1/3/2021) mengakhiri pertarungan hukum empat tahun yang dilakukan sang ibu, Mauricia Ibanez.
Wanita itu melahirkan si kembar, Gabriel dan Maria de la Cruz, pada 2017 setelah menjalani perawatan kesuburan di Amerika Serikat (AS).
Pengadilan menyatakan si kembar berada dalam situasi yang “rentan.” Sang ibu dinilai tidak akan mampu merawat mereka dengan benar atau untuk bekerja sama dengan petugas sosial.
“Keputusan itu didasarkan pada evaluasi para ahli, bukan karena usia atau kesehatan mental wanita itu,” kata pengadilan, tanpa menjelaskan alasan lebih lanjut.
Baca juga: Tertular Covid-19 Setelah Pertemuan Keluarga, Ibu dan Anak Tewas
Sebuah laporan yang dikeluarkan Pengadilan Provinsi Burgos menyatakan keputusan awal mereka terkait “ciri-ciri kepribadian ibu secara signifikan mempengaruhi perkembangan afektif dan psikososial dua bayi itu.”
Disebutkan juga pengadilan mempertimbangkan soal tidak adanya hubungan keluarga, isolasi, dan kurangnya jejaringan sosial yang dapat mendukung sang ibu.
Si kembar, sekarang berusia empat tahun. Mereka dirawat di panti asuhan tak lama setelah mereka lahir pada 2017.
El Pais melaporkan pada 2017, Ibanez telah menandatangani perjanjian dengan petugas sosial kemasyarakatan Spanyol untuk menyewa asisten yang memberikan perawatan 24 jam. Itu dilakukan setelah disimpulkan dia membutuhkan bantuan untuk membersihkan dan merawat anak-anaknya.
Tapi, hanya 10 hari setelah dia kembali ke rumah setelah menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit usai melahirkan, pihak berwenang memutuskan si kembar “dalam bahaya.”
“Sejak dia pulang, tim multidisiplin telah mengikuti kemajuan Ibanez. Laporan mereka semua menyimpulkan si kembar perlu dirawat di lingkungan yang berbeda,'' kata juru bicara dari layanan sosial di Burgos pada saat itu.
Namun menurutnya, Ibanez mungkin saja disatukan kembali dengan anak-anaknya di masa depan.
"Tapi kewajiban dalam jangka pendek bagi mereka untuk bersama orang tua angkat," kata juru bicara itu.
Ibanez juga memiliki anak lain yang ditempatkan di panti asuhan pada 2014 setelah ibunya dinyatakan tidak layak untuk merawatnya.
Blanca, sekarang berusia 11 tahun, juga lahir melalui bayi tabung dan tinggal di Kanada.
Baca juga: Cerita Kurir Selamatkan Balita Jatuh dari Lantai 12: Saya Kepikiran Anak Saya
Setelah keputusan 2017, pengacara Ibanez mengatakan kliennya sangat putus asa dan trauma.
Dia menantang keputusan tersebut, tetapi bandingnya ditolak oleh Pengadilan Keluarga setempat, dan sekarang dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Agung.
Ibanez telah kehabisan opsi hukumnya untuk saat ini, tetapi dapat meminta agar pengadilan meninjau kembali keputusannya setiap dua tahun. Pengadilan menyatakan tidak memprediksi hasil yang berbeda dalam jangka pendek.
El Pais melaporkan bahwa Ibanez, mantan pegawai negeri sipil, memulai keluarganya setelah diberikan pensiun dini karena masalah kesehatan mental.
Adik Ibanez mencoba agar pengadilan menyatakan dia “sepenuhnya tidak mampu.” Dengan tujuan agar paspor Ibanez diambil sehingga mencegahnya bepergian ke luar negeri untuk perawatan kesuburan, menurut surat kabar Spanyol.
Namun, hakim menolak mengikuti kesaksian psikolog bahwa kondisi sang ibu bukanlah alasan untuk mencegahnya untuk merawat dirinya sendiri atau anak.
“Saya memutuskan menjadi seorang ibu karena pengalaman memiliki Blanca, anak pertama saya, luar biasa, '' kata Ibanez kepada El Pais dari rumah sakit setelah melahirkan si kembar pada Februari 2017.
“Saya bertanya pada diri sendiri apakah saya benar-benar dapat memiliki yang lain. Saya tidak khawatir sama sekali tentang usia saya. Saya sudah tua tetapi memungkinkan bagi saya untuk hamil: sains dan kedokteran adalah kesempatan terakhir yang kita miliki oleh para lansia.”
Ibanez mengaku khawatir mungkin negara bisa membawa anak-anaknya pergi.
Baca juga: Jadi Ayah 35 Anak, Pria Ini Mengaku Permintaan Donasi Sperma Meningkat Selama Covid-19
“Mereka (bayi) sangat tidak berdaya, sangat kecil dan halus. Saya sedikit takut pada mereka. Saya hanya meminta Tuhan untuk mencegah mereka jatuh ke tangan petugas sosial, '' katanya kepada surat kabar itu.
Berita tentang saudara kembar Ibanez menjadi berita utama di seluruh dunia dan memicu perdebatan sengit di Spanyol.
Perdebatan muncul antara mereka yang memuji pencapaian ilmiah dan mereka yang mempertanyakan etika hamil di usia lanjut, terutama karena Ibanez telah dinyatakan tidak mampu merawat anak sebelumnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.