Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Afghanistan Bantah Bantu Jual Ginjal, Tuding Warga Berbohong agar Dapat Bantuan

Kompas.com - 01/03/2021, 09:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Telegraph

HERAT, KOMPAS.com - Rumah Sakit swasta Loqman Hakim membantah mereka menjadi perantara penjualan ginjal, dan menyebut warga Afghanistan berbohong.

Rumah sakit di kota miskin Herat itu disebut terkenal sebagai rujukan orang-orang yang ingin membeli ginjal, karena ada perantara yang bisa mempertemukan dengan penjual.

Namun, RS tersebut dengan tegas membantahnya. Para staf juga enggan berkomentar sampai penyelidikan pemprov selesai.

Baca juga: Warga Afghanistan Ramai-ramai Jual Ginjal demi Bayar Utang, Ini Kisahnya...

Mereka berkata ke The Telegraph, orang-orang berbohong agar bisa mendapat bantuan pemerintah, atau rumor itu disebarkan oleh rumah sakit kompetitor.

Farid Ahmad Ejaz yang merupakan dokter senior di rumah sakit itu mengeklaim, bekas luka yang diperlihatkan orang-orang ke The Telegraph adalah hasil operasi lain.

"Contohnya operasi usus buntu, dan donasi ginjal sebagian besar berasal dari anggota keluarga," terangnya.

Kepala keuangan rumah sakit Masood Ghafoori pun membantah keras tuduhan yang beredar.

"Kenapa rumah sakit disalahkan tas sesuatu yang tidak terjadi di dalam?" kecamnya.

Baca juga: Butuh Donor Ginjal Saat Pandemi Covid-19, Gadis Ini Minta Bantuan di Media Sosial

Warga Afghanistan mencari barang-barang mereka setelah dilanda banjir bandang yang tewaskan ratusan orang di Charikar, ibu kota Provinsi Parwan, Rabu (26/8/2020).STRINGER via REUTERS Warga Afghanistan mencari barang-barang mereka setelah dilanda banjir bandang yang tewaskan ratusan orang di Charikar, ibu kota Provinsi Parwan, Rabu (26/8/2020).
Sementara itu penyelidikan dari pemerintah masih berlangsung, menurut Mohammad Asif Kabir, wakil kepala departemen kesehatan provinsi.

"Tim sedang mencari pasien dan bagaimana mereka mendonasikan ginjal kepada penerima."

"Kebanyakan kasusnya dari saudara, atau kakak/adik, atau ayah, tapi ada juga yang sumbangan."

"Mungkin masalahnya adalah sebagian besar mereka adalah pengungsi internal. Mungkin mereka berpikir pemerintah akan membantu dan memberi mereka sesuatu," urai Asif Kabir.

Namun, Mohammad Taimori (26) yang mengaku telah menjual ginjalnya tahun lalu membantah dirinya atau yang lain berbohong.

"Dokter yang baik tidak akan melakukan ini. Mereka membantai manusia demi uang," keluh Taimori.

Baca juga: Cerita Najbullah Jual Ginjal demi Uang Nikah, agar Keluarganya Tak Dibunuh

Mulai terungkap

Akhir bulan lalu muncul laporan dari The Telegraph, bahwa warga Afghanistan ramai-ramai menjual ginjalnya demi membayar utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com