Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Thailand Makin Ricuh, Polisi Bentrok dan Tembaki Massa

Kompas.com - 01/03/2021, 07:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Polisi Thailand menembakkan peluru karet, gas air mata, dan menyemprotkan meriam air (water cannon) ke demonstran pro-demokrasi, pada Minggu (28/2/2021) di Bangkok.

Unjuk rasa yang dipimpin anak-anak muda ini menuntut pengunduran diri PM Prayuth Chan-O-Cha.

Sempat vakum saat gelombang kedua wabah virus corona melanda Thailand, demonstrasi bangkit lagi usai penahanan empat pemimpin demo atas tuduhan pencemaran nama baik kerajaan.

Keempatnya termasuk dalam 58 pedemo yang menghadapi dakwaan hukum lese majeste, dengan kemungkinan penjara 15 tahun per dakwaan jika terbukti menghina monarki.

Baca juga: Mengenal Hukum Lese-Majeste, Lindungi Raja Thailand dari Kritikan

Diperkirakan 2.000 orang menyerbu Monumen Kemenangan di persimpangan Bangkok kemarin, yang berdekatan dengan barak militer lokasi PM Prayuth tinggal.

Beberapa demonstran adalah pekerja migran dari negara tetangga, Myanmar, yang juga dilanda demo menentang kudeta milter.

Sementara itu di "Negeri Gajah Putih", ratusan pedemo menerobos barikade truk dan pagar kawat yang berujung bentrokan dengan polisi antihuru-hara.

"Mereka menyiapkan semuanya, perisai, tongkat, air dengan beberapa bahan kimia, dan peluru karet," kata seorang pengunjuk rasa di garis depan kepada media Thailand yang dikutip AFP.

Baca juga: Menlu dari Junta Militer Myanmar Berdiskusi dengan Thailand dan Indonesia

Di tengah bentrokan, polisi menggunakan truk meriam air dan menembakkan gas air mata guna membubarkan massa.

Para pedemo berteriak minta air dan garam saat mereka disemprot.

Beberapa orang memakai jas hujan, sedangkan yang lainnya mengangkat tangan ke atas atau membentuk salam tiga jari yang menjadi simbol perlawanan.

Polisi lalu menembakkan peluru karet, menurut keterangan jurnalis AFP di lokasi.

"Tidak terlalu sakit," kata seorang demonstran kepada media Thailand sambil menunjukkan luka merah di lengannya.

Baca juga: Thailand Promosikan Ganja sebagai Tanaman Komersial

Sejumlah pedemo melempar botol, kaca, dan batu bata ke polisi, sedangkan yang lainnya berlindung di pom bensin Shell dekat situ yang tutup lebih awal.

Penyelenggara demo mengirim pesan di media sosial sekitar pukul 20.30 malam waktu setempat agar mereka segera pulang.

Namun, beberapa orang masih berkonfrontasi dengan polisi dengan naik motor dan kejar mengejar.

Seorang dokter di UGD Erawan mengatakan, ada 16 pengunjuk rasa yang terluka.

Lalu di Facebook beredar kabar 2 demonstran ditangkap, tetapi polisi belum mengonfirmasi jumlahnya.

Pengacara HAM Thailand mengatakan, 19 orang ditangkap termasuk remaja 16 tahun.

Baca juga: Demo Thailand Mulai Lagi, Massa Tiru Taktik Pedemo Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com