Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mike Pompeo Vokal Lagi Kritik Pemerintahan Biden dan Agungkan Trump

Kompas.com - 28/02/2021, 22:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo kembali vokal di depan publik dengan mengkritik pemerintahan Joe Biden yang baru menjabat sekitar 1 bulan.

Pompeo diketahui adalah orang kepercayaan Presiden AS ke-45 Donald Trump, pendahulu Biden yang mengusung misi "America First".

Sementara Biden dalam persaingan sengit melawan Trump dalam pemilu 2020, menggaungkan slogan "America is back".

Baca juga: Mantan Kepala CIA Desak Biden Tak Tutup Mata dan Hukum Keras Putra Mahkota Arab Saudi

Pompeo mengejek "America is back" dari pemerintahan Biden dalam acara Conservative Political Action Conference (CPAC) di Orlando, Florida pada Sabtu (27/2/2021).

"Apanya yang kembali (dari Amerika)?" sindir Pompeo seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Minggu (28/2/2021).

Dalam pidatonya itu, Pompeo nampak berusaha menggiring dan mengumpulkan kembali basis politik potensial untuk Trump.

Pompeo menganggap Biden bersikap terlalu lunak terhadap lawan politiknya, seperti Iran, China, dan Korea Utara.

Baca juga: DPR AS Setujui Rencana Joe Biden untuk Paket Stimulus Covid-19 1,9 Triliun Dollar AS

Di lain sisi dalam pidatonya pada Sabtu (27/2/2021), ia memuji kepemimpinan Trump. Pompeo membela sikap agresif pemerintahan Trump terhadap mereka yang akan menyakiti orang Amerika.

"Saya berulang kali mengirim pesan kepada orang-orang jahat di seluruh dunia bahwa jika Anda menyentuh orang Amerika, Anda akan membayar mahal," ucap Pompeo kepada orang banyak.

"America First mengamankan kebebasan kami dan seluruh dunia diuntungkan ketika Amerika tidak takut, berani, dan kuat," ujarnya.

Baca juga: Biden Ungkap Pesan Terselubung dari Serangan Udara Pertama di Suriah

Mantan diplomat top itu membual bahwa sebagian besar sanksi simbolis yang dikenakan China dan Iran terhadap pemerintahannya adalah bukti bahwa pendekatan agresifnya terhadap musuh berhasil.

"Jangan pernah lupa bahwa China lebih bergantung pada kami dari pada yang kami lakukan pada mereka," katanya.

"Presiden Trump memahami itu, kebijakan luar negeri kami memahami itu, dan kami melindungi pekerja Amerika dari predasi Partai Komunis China."

Baca juga: Biden Perintahkan Serangan Udara ke Suriah, 17 Orang Tewas

Pompeo juga menyebut relokasi kedutaan AS di Israel dan Abraham Accords sebagai keberhasilan kebijakan luar negeri yang besar.

Dia juga menunjuk pada kesepakatan Trump dengan Korea Utara, termasuk dua pertemuan dengan pemimpin Kim Jong Un.

"Benar-benar tidak ada uji coba yang dilakukan," kata Pompeo tentang program nuklir Korea Utara, setelah 2 pertemuan puncak.

"Itu kebijakan luar negeri yang nyata," tandasnya.

Baca juga: Aksi Militer Pertama Biden: Serangan Udara ke Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com