Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Sekarang Izinkan Wanita Bergabung dalam Militer

Kompas.com - 24/02/2021, 17:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

RIYADH, KOMPAS.com - Kerajaan Arab Saudi sekarang mengizinkan wanita untuk bergabung dengan militer. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memodernisasi kerajaan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Melansir Daily Mail pada Selasa (22/2/2021), peran militer di angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, angkatan rudal dan layanan medis bersenjata sekarang akan terbuka untuk perempuan.

Mereka akan dapat bergabung di peringkat apa pun antara prajurit dan sersan, jika mereka berusia antara 21 dan 40 dan tidak memiliki hukuman pidana.

Mereka yang ingin masuk dalam pasukan wanita ini juga tidak boleh menikah dengan warga negara non Saudi, dan harus memiliki pendidikan sekolah menengah agar memenuhi syarat untuk mendaftar.

Lapangan kerja perlahan-lahan terbuka bagi perempuan di Arab Saudi, ketika bin Salman berupaya meningkatkan citra negaranya di luar negeri.

Proyek “Vision 2030” yang diusungnya berharap dapat menarik investasi asing dengan memodernisasi banyak kebiasaan kuno kerajaan.

Sekarang sudah wajar melihat wanita Arab Saudi bekerja sebagai kasir di toko, meja tunggu, dan kedai kopi. Sampai belum lama ini, profesi itu masih dilarang.

Baca juga: Arab Saudi Larang Penanaman Pohon Palem di Seluruh Wilayah Kerajaan, Kenapa?

Namun terlepas dari reformasi yang memungkinkan perempuan untuk bekerja, mengemudi dan bepergian secara mandiri, hak-hak perempuan masih menjadi masalah utama di tengah tindakan keras baru-baru ini terhadap para pembangkang.

Awal bulan ini, salah satu aktivis politik paling terkemuka di Arab Saudi dibebaskan dari penjara. Loujain al-Hathloul menjalani hampir tiga tahun penjara atas tuduhan memicu keributan internasional terkait catatan hak asasi manusia kerajaan.

Loujain, adalah aktivis yang mendorong untuk mengakhiri larangan perempuan mengemudi di Arab Saudi. Dia ditangkap pada 2018 dan dijatuhi hukuman hampir enam tahun penjara pada Desember lalu di bawah undang-undang kontra terorisme yang luas.

Pengacara hak asasi manusia Baroness Helena Kennedy sebelumnya menulis dalam sebuah laporan bahwa aktivis hak perempuan termasuk Loujain dipaksa untuk mencium dan melakukan tindakan seks terhadap interogator mereka di penjara di Arab Saudi.

Mereka juga dipaksa untuk menonton pornografi, diancam dengan pemerkosaan, digantung di langit-langit, dipukuli dan disetrum selama interogasi yang “sama dengan penyiksaan.”

Louijain ditahan selama 1001 hari, dengan waktu penahanan pra-sidang dan kurungan isolasi.

Dia dituduh melakukan kejahatan seperti mengobarkan perubahan, menggunakan internet untuk menyebabkan kekacauan, dan mengejar agenda asing. Tuduhan itu menurut kelompok hak asasi manusia bermotif politik.

Baca juga: Aktivis yang Baru Dibabaskan Arab Saudi, Klaim Alami Pelecehan Seksual dan Penyiksaan Selama Interogasi

Pembebasan Loujain, datang lebih awal dari yang diantisipasi. Tepatnya ketika Arab Saudi menghadapi pengawasan baru dari Amerika Serikat (AS).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com