DUBAI, KOMPAS.com - Keluarga kerajaan Dubai yang dikabarkan telah menyekap Putri Latifa mengatakan bahwa sang putri "berada dalam perawatan di rumah".
Melansir CNN pada Jumat (19/2/2021), keluarga penguasa Dubai itu membantah tuduhan bahwa mereka telah menyekap Putri Latifa sejak berusaha melarikan diri ke luar negeri pada 2018.
"Menanggapi pemberitaan media mengenai Sheikha Latifa, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah peduli terhadap kesejahteraannya, meski kabar tersebut tentunya tidak mencerminkan kondisi sebenarnya," demikian pernyataan keluarga Putri Latifa menurut Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) di London.
Baca juga: Putri Latifa Diduga Disekap Ayahnya Sendiri, Seperti Apa Kehidupan Perempuan di Dubai?
Dalam rekaman rahasia yang diperoleh BBC dan dibagikan dengan CNN, putri penguasa Dubai itu mengklaim dia disandera di sebuah "vila yang diubah menjadi penjara" tanpa akses ke bantuan medis.
CNN belum memverifikasi secara independen video yang dirilis sebagai bagian dari dokumenter "The Missing Princess" oleh BBC Panorama pada awal pekan ini, atau keberadaan Latifa saat ini.
Sementara, pernyataan keluarga kerajaan tidak memenuhi tuntutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Inggris untuk memberikan bukti kehidupan Putri Latifa.
Dalam pernyataan tersebut, keluarganya mengatakan bahwa "Yang Mulia dirawat di rumah, didukung oleh keluarga dan profesional medisnya."
Baca juga: Inggris Akan Bantu Putri Latifa, Anak Syekh Dubai yang Disekap Keluarganya
"Dia terus membaik dan kami berharap dia akan kembali ke kehidupan publik pada waktu yang tepat," tambahnya.
Sheikha Latifa binti Mohammed Al Maktoum adalah putri Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Ia terakhir terlihat di publik pada Maret 2018, di atas kapal pesiar di lepas pantai India, sebelum ditangkap oleh pasukan India dan UEA yang membawanya kembali ke Dubai, menurut 2 orang yang membantunya merencanakan melarikan diri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan