TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (17/2/2021) berbicara dengan Joe Biden untuk pertama kalinya, sejak Presiden Amerika Serikat (AS) itu menjabat.
"Pembicaraan sangat hangat dan ramah dan berlangsung kurang lebih satu jam," ujar keterangan penasihat media Netanyahu, dikutip dari AFP.
Panggilan telepon itu dilakukan setelah muncul kekecewaan di kalangan partai berkuasa Israel, karena Biden tak kunjung menelepon Netanyahu meski sudah empat minggu dilantik dan kedua negara adalah sekutu kuat.
Baca juga: Joe Biden Dianggap Remehkan PM Israel, Ini Jawabannya...
"Kedua pemimpin itu menjalin hubungan pribadi sejak lama, dan berkata mereka akan bekerja sama untuk terus memperkuat aliansi yang kuat antara Israel dan AS," lanjut keterangan tadi.
PM Israel dan Presiden AS juga disebut membahas kelanjutan perjanjian damai, ancaman Iran dan tantangan regional, serta sepakat melanjutkan pembicaraan.
Biden sebelumnya pernah berbicara dengan Netanyahu pada 17 November, dua minggu setelah pilpres AS dengan mengalahkan Donald Trump.
Namun, dalam pidato kebijakan besar pertamanya Biden tidak menyinggung Israel meski berbicara tentang penguatan aliansi Amerika Serikat.
Baca juga: PM Israel Netanyahu Akui Perbedaan dengan Joe Biden Soal Iran dan Palestina
Trump saat menjabat menerapkan kebijakan-kebijakan yang membuat Israel senang, seperti memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem meski melanggar konsensus internasional selama puluhan tahun, dan memantik amarah rakyat Palestina.
Trump juga secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang disepakati Iran dengan negara-negara kuat dunia.
Lagi-lagi kebijakan itu menyenangkan Israel yang selalu menentang pakta multilateral tersebut.
Lalu kini Joe Biden mengisyaratkan kesediaan untuk bernegosiasi dengan Teheran guna melanjutkan perjanjian nuklir, yang nasibnya terkatung-katung sejak AS menarik diri pada 2018.
Baca juga: Kesepakatan Nuklir, Menlu AS: Jalan Diplomasi Terbuka untuk Iran
Dalam panggilan telepon Biden juga memuji Netanyahu atas kepemimpinannya saat memerangi virus corona, tambah penasihat media PM Israel.
Israel bergerak sangat cepat dalam melakukan vaksinasi Covid-19.
Negara berpenduduk 9 juta jiwa itu sampai Selasa (16/2/2021) sudah menyuntik 4 juta warganya.
Kemudian lebih dari 2,6 juta di antaranya sudah disuntik dosis kedua.
Baca juga: Studi di Israel Sebut Kasus Gejala Covid-19 Turun 94 Persen dengan Vaksin Pfizer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.