GENEVA, KOMPAS.com - Ngozi Okonjo-Iweala dikukuhkan sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia pada Senin (15/2/2021). Dia menjadi wanita pertama dan orang Afrika pertama yang memimpin badan perdagangan global.
Okonjo-Iweala ditunjuk oleh WTO setelah kandidat saingan terakhir yang tersisa, Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-hee, mundur dari pencalonan.
Dia akan mengambil jabatannya pada 1 Maret, untuk masa jabatan yang berlangsung hingga Agustus 2025.
Sebagai seorang ekonom dan mantan Menteri Keuangan Nigeria, Okonjo-Iweala menikmati dukungan luas dari anggota WTO termasuk Uni Eropa, Cina, Jepang dan Australia. Tapi Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Trump, lebih menyukai Yoo.
Baca juga: Direstui Biden, Ekonom Nigeria Siap Jadi Wanita Kulit Hitam Pertama yang Pimpin WTO
WTO didirikan pada 1995 dengan tujuan mempromosikan perdagangan terbuka untuk kepentingan semua.
Badan ini merundingkan dan mengatur aturan untuk perdagangan internasional dan mencoba menyelesaikan perselisihan di antara 164 anggotanya.
Tetapi organisasi tersebut kerap berjuang untuk mencegah pertengkaran perdagangan di antara negara-negara anggota, terutama Amerika Serikat dan China.
Badan yang bermarkas di Jenewa itu tidak memiliki Direktur Jenderal permanen sejak Roberto Azevêdo mengundurkan diri, setahun lebih awal dari yang direncanakan pada Agustus.
Okonjo-Iweala telah mengakui perlunya reformasi.
"Rasanya mengasyikkan dan sekaligus menakutkan. Saya menantikan tantangan reformasi mendalam diperlukan untuk mengubah citra dan mengubah posisi organisasi," katanya saat wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN.
Baca juga: Konflik Dagang dengan China Memanas, Australia Mengadu ke WTO
Okonjo-Iweala mengatakan peningkatan upaya global untuk memerangi Covid-19 juga menjadi prioritas.
"Salah satu ... prioritas utama yang saya miliki, yang saya sukai, adalah bagaimana perdagangan dan WTO dapat memainkan peran yang lebih kuat dalam membawa solusi untuk pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan tetapi juga pada sisi ekonomi," katanya kepada CNN.
Menurutnya, pemulihan ekonomi bergantung pada perdagangan. Begitu juga untuk menyelesaikan tantangan kesehatan masyarakat, "perdagangan yang baik" juga diperlukan.
Okonjo-Iweala menghabiskan 25 tahun di Bank Dunia sebagai ekonom pembangunan, naik ke posisi direktur pelaksana. Dia juga memimpin dewan Gavi, yang membantu mendistribusikan vaksin virus corona secara global. Lalu mengundurkan diri pada akhir masa jabatannya pada Desember 2020.
Menanggapi kekhawatiran bahwa negara-negara kaya tidak berbuat cukup banyak untuk berbagi vaksin, Okonjo-Iweala mengatakan WTO membutuhkan "aturan yang akan memungkinkan akses dan kesetaraan untuk vaksin, serta kebutuhan terapi dan diagnostik."
"Itu masalah besar bagi saya, bagaimana kita mendapatkan solusi untuk pandemi saat ini?" katanya saat wawancara.
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Masalah Dunia Rebutan Vaksin Covid-19
Paul Kagame, presiden Rwanda, telah menyatakan kekhawatirannya bahwa negara berkembang tidak dapat mengakses pasokan vaksin yang memadai untuk warganya.
"Negara-negara kaya dan berkuasa telah bergegas untuk mengunci pasokan banyak kandidat vaksin," kata Kagame dalam surat kabar Guardian yang diterbitkan pada 7 Februari.
Bahkan Kagame menilai kondisinya lebih buruk lagi, di mana beberapa telah menimbun vaksin. Mereka membeli lebih banyak dosis daripada yang mereka butuhkan.
“Hal ini membuat negara Afrika dan negara berkembang lainnya jauh terbelakang dalam antrean vaksin, atau tidak sama sekali dapat," kata Presiden Rwanda.
Penunjukan Okonjo-Iweala dielu-elukan sebagai pencapaian yang signifikan oleh orang-orang di negara asalnya Nigeria dan #ankaraarmy, mengacu pada cetakan khas Afrika yang dia kenakan, telah dibentuk secara online.
Seorang pengguna Twitter berkicau: "Hillary [Clinton] memiliki “pant suit army”. Kami akan membuat #AnkaraArmy untuk NOI! Bersiaplah, tanggalnya adalah 15 Februari ..."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.