Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Vaksinasi Covid-19 Israel Tunjukkan Pfizer 94 Persen Efektif Cegah Infeksi

Kompas.com - 16/02/2021, 09:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

TEL AVIV, KOMPAS.com - Lebih banyak data dari program vaksin Covid-19 Israel yang meyakinkan suntikan Pfizer dapat mencegah 94 persen infeksi virus corona

Hal itu menunjukkan bahwa vaksin Pfizer bekerja baik dalam populasi lebih besar, seperti yang dilakukan dalam uji klinis.

Ini terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit Covid-19 termasuk tingkat yang paling parah untuk semua kelompok usia, menurut dokter kesehatan masyarakat, Prof Hagai Levine.

Baca juga: Inggris Sudah Capai Target Inokulasi Vaksin Covid-19 untuk 22 Persen Populasi

"Cakupan vaksinasi (Covid-19) yang tinggi untuk kelompok paling rentan," ujar Levine seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (16/2/2021).

Pendanaan kesehatan terbesar Israel, Clait, mengamati tes positif dari 600.000 orang yang kemudian divaksinasi dalam jumlah yang sama dari orang yang tidak divaksinasi, dan disesuaikan usia serta status kesehatannya.

Ditemukan 94 persen lebih sedikit infeksi dapat terjadi di antara kelompok yang divaksin.

Hal itu didasarkan pada hasi tes dalam rekam medis seseorang, biasanya diambil, jika mereka memiliki gejala atau ada kontak dekat dengan seseorang yang dites positif Covid-19.

Berdasarkan data, maka dinyatakan vaksin Pfizer mencegah hampir semua kasus virus corona serius.

Pola yang sama juga ditunjukkan pada semua kelompok usia, termasuk di atas 70-an tahun, yang mungkin kurang terwakili dalam uji klinis.

Baca juga: Rasialisme Bikin Orang Afro-Amerika di AS Jadi Skeptis terhadap Vaksin Covid-19

Data tersebut belum dipublikasikan secara resmi.

Namun, Prof Levine mengatakan pihak Israel telah "mengirimkan pesan ke negara lain, seperti Inggris" tentang kegunaan vaksin Pfizer, yaitu tentang kebutuhan untuk mendapatkan vaksin dengan cakupan yang "sangat tinggi" dari kelompok yang kemungkinan besar akan sakit parah akibat virus corona.

Dia tidak menyebutkan seberapa banyak proporsi populasi yang perlu diimunisasi sebelum pembatasan sosial dapat dikurangi.

"Kami masih tidak tahu apa dampak pada penularan," ucapnya.

Namun, ia mengatakan setidaknya, "vaksin (Covid-19) berguna untuk perlindungan diri".

Prof Eran Segal, yang menganalisis data untuk Kementerian Kesehatan Israel meyakinkan bahwa Israel harus memvaksinasi 80 persen dari mereka yang berusia di atas 60-an tahun, sebelum mengetahui pengaruhnya pada kasus Covid-19.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Masalah Dunia Rebutan Vaksin Covid-19

Israel negara pertama di dunia yang mempelajari dampak program vaksin Covid-19, tapi memerlukan pengamatan dengan jumlah populasi yang signifikan dan memakan waktu beberapa pekan untuk mendapat hasilnya.

Penurunan jumlah infeksi Covid-19 yang lebih besar terlihat pada kelompok usia 60-an tahun ke atas, yang divaksin pertama dan berada di kota-kota yang melakukan vaksinasi lebih awal.

Pola penurunan kasus infeksi virus corona itu tidak terlihat dengan dilakukannya lockdown yang dilakukan di awal.

Namun, Prof Segal memperingatkan bahwa tren penurunan kasus infeksi Covid-19 terjadi lebih lambat dari yang diperkirakan, yang kemungkinan karena efek varian baru virus corona dari Inggris, yang telah dominan di Israel.

Dan dia memperingatkan bahwa, bahkan dengan program vaksinasi Israel yang "sangat cepat", masih ada puluhan ribu orang yang tidak terlindungi Covid-19 dan dapat menjadi sakit parah, jika terinfeksi.

Baca juga: Uni Eropa Percepat Persetujuan Vaksin Covid-19 Modifikasi untuk Perangi Mutasi Virus

"Kami masih harus sangat hati-hati untuk keluar dari (aturan) lockdown," kata Prof Segal, atau berisiko menyebabkan banyak orang dirawat di rumah sakit.

Israel telah mengalami gelombang infeksi Covid-19 yang signifikan dan tetap berada di bawah tindakan ketat saat ini.

Namun, dengan semua orang yang berusia di atas 16 tahun sekarang berhak mendapatkan vaksin virus corona, harapannya adalah setidaknya sistem pendidikan juga dapat dibuka kembali.

Sementara, Israel mendapat kritik atas pertanyaan tentang siapa yang harus memberikan vaksin ke wilayah Palestina.

Israel baru saja mulai mentransfer beberapa dosis ke Palestina di Tepi Barat dan Gaza, sehingga vaksinasi dapat dimulai untuk petugas kesehatan garis depan.

Sementara itu telah memberikan dua dosis vaksin Covid-19 secara penuh kepada seperempat populasi penduduknya.

Baca juga: Jepang Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 dari Pfizer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com